Koran Sulindo – Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Proklamator Soekarno sedang di atas kuda. Patung ini terinspirasi dari peristiwa ketika panglima tertinggi pertama angkatan perang republik tersebut menginspeksi pasukan dalam acara peringatan hari ulang tahun pertama tahun 1946.
Patung Soekarno di atas kuda itu terletak di halaman depan kompleks kantor Kementerian Pertahanan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Pada peresmian patung tersebut, Megawati hadir bersama anggota keluarganya, yakni putranya Prananda Prabowo bersama istri Nancy Prananda. Hadir juga Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sementara jajaran Kementerian Pertahanan (Kemhan) dipimpin langsung oleh Menhan Prabowo Subianto. Sejumlah pejabat negara ikut hadir. Di antaranya adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Trenggono, KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kepala BIN Budi Gunawan, serta para wakil kepala staf angkatan.
Sebelum peresmian, Menhan Prabowo menjelaskan bahwa Bung Karno bukan saja presiden Indonesia pertama, namun juga proklamator kemerdekaan sekaligus penggagas ideologi yang mempersatukan bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa pehlawannya,” ujar Prabowo, di dalam acara yang dilaksanakan secara virtual itu, Minggu (6/6).
Menurutnya, sudah sepantasnya saat ini generasi penerus mengenang jasa Bung Karno.
“Ini bukan bagian dari kultus individu, bukan memuja-muja sejarah masa lalu, tapi ini adalah pewarisan nilai-nilai kebangsaan. Generasi muda harus mengerti dan sadar dari mana kita berasal, kita tak serta merta mendapat hadiah kemerdekaan, namun kemerdekaan itu direbut dengan darah, keringat, dan air mata,” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Ia lalu menjelaskan bahwa patung itu terinspirasi dari kejadian di 5 Oktober 1946. Saat itu, sebagai panglima tertinggi angkatan perang, Bung Karno menjadi inspektur upacara. Para pemimpin tentara saat itu meminta Bung Karno melakukan inspeksi pasukan dengan menunggang kuda. Bung Karno membutuhkan waktu tiga hari untuk menjadi mahir naik kuda.
“Marilah bersama berjuang agar nilai-nilai beliau tetap akan bertahan dan dipertahankan seluruh generasi penerus di hari dan tahun yang akan datang. Semoga cita-cita beliau terwujud, Indonesia berdiri di atas kaki sendiri, dihormati seluruh bangsa di dunia, dan rakyat Indonesia meraih kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan,” kata Prabowo.
Sebelum meresmikan patung itu, Megawati berbicara sebagai presiden RI Kelima sekaligus mewakili keluarga besar Bung Karno. Megawati mengawali sambutannya dengan mengucapkan terima kasih dan penghormatan secara khusus kepada Prabowo.
“Menteri Pertahanan bapak Prabowo Subianto dan sekaligus sahabat saya atas peresmian patung Bung Karno ini,” kata Megawati.
Menurut Megawati, peresmian ini sangat spesial. Karena harinya kebetulan bertepatan dengan peringatan hari lahir Bung Karno yang ke-120.
“Jadi sungguh menurut kami keluarga, sangat istimewa,” imbuh Megawati.
Menurutnya, momentum ini tak hanya mengingatkan kepada seluruh perjuangan Putra Sang Fajar tersebut, seluruh perjuangan dan cita-citanya bagi NKRI. Dijelaskan Megawati, banyak capaian yang dilakukan sang ayahanda saat memimpin republik dari awal kelahirannya, yang diakui dunia. Semisal peran kunci Bung Karno pada Konferensi Asia – Afrika tahun 1955, yang kini diakui PBB sebagai sebuah heritage of the world.
“Sehingga sebagai bangsa Indonesia, sebenarnya kita seharusnya bangga bahwa sebuah konferensi yang mungkin tidak akan ada lagi mengenai Asia-Afrika itu menjadi milik dunia,” kata Megawati.
Belum lagi ada Gerakan Non-Blok, Conference of the New Emerging Forces (Conefo, hingga Konferensi anti pangkalan militer asing. Pada waktu itu, sebenarnya sedang direncanakan juga konferensi tri kontinental tiga benua.
“Peresmian patung Bung Karno tersebut menjadikan seluruh api sejarah perjuangan bangsa bergelora kembali dan bagi kita menjadikan sebuah api semangat yang tak kunjung padam sebagai energi perjuangan untuk membawa bangsa ini semakin berdaulat semakin maju dalam seluruh aspek kehidupan namun tetap kokoh pada karakter dan budaya bangsa,” beber Megawati.
“Atas nama seluruh keluarga besar Bung Karno, sekali lagi saya ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih atas kehormatan yang menurut saya sangat luar biasa ini,” pungkas Megawati. [CHA]