Koran Sulindo – Madinah merupakan kota suci kedua bagi umat islam setelah Mekkah. Selain terdapat Masjid Nabawi dan pusara Rasulullah Muhammad Saw, disana terdapat pula berbagai macam peninggalan sejarah dimasa Rasulullah Saw, salah satunyanya adalah Masjid Abu Bakar As-Shiddiq.
Masjid ini terletak tidak jauh dari Masjid Nabawi, sekitar 335 meter jaraknya dari Masjid Nabawi. Masjid Abu Bakar As-Shiddiq sendiri memiliki sejarah dimana saat perayaan Hari Raya, Rasulullah saw pernah melakukan sholat Ied di tempat ini. Hal inilah yang mendasari berdirinya Masjid Abu Bakar As-Shidiq.
Pembangunan masjid ini memiliki dua versi, selain versi diatas yang menyebutkan gagasan utamanya karena Rasulullah pernah sholat Ied di tempat tersebut, versi lain menyebutkan kalau dahulu tempat itu merupakan kediaman Sahabat Abu Bakar As-Shiddiq semasa hidupnya di Madinah.
Pembangunannya sendiri bukan dilakukan oleh sahabat Abu Bakar, melainkan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz pada tahun 50 Hijriyah.
Pada masa Sultan Mahmud Khan Al-Utsmani (Sultan Mahmud II) tahun 1240 H – 1250 H, masjid ini mengalami renovasi sehingga menjadi berbentuk seperti sekarang ini. Meskipun dimasa Raja Fahd tahun 1411 H kembali dilakukan renovasi namun tidak merubah struktur banguan masjid ini.
Konstruksi bangunan pada masjid ini terdiri dari batuan basal berwarna hitam yang disusun persegi dengan panjang rusuk sekitar 8 meter dengan kubah berwarna putih dan menara untuk mengumandangkan Adzan disisi sebelah timur laut dengan pondasi berbentuk persegi empat.
Keunikan Masjid Abu Bakar As-Shiddiq
Masjid Abu Bakar As-Siddiq ini berdekatan dengan beberapa masjid seperti masjid Ali bin Abu Thalib dan Masjid Ghamammah. Jarak Masjid Abu Bakar As-Siddiq dengan Masjid Ghamammah ini hanya sekitar 40 meter dan bisa dibilang pintu masuk sebelah utara masjid Abu Bakar As-Sidiq masih berada di halaman Masjid Ghamammah.
Selain bangunannya yang indah dan nilai sejarahnya yang kental, suasana di tempat ini juga tak kalah indah. Apalagi jika kita mendatangi tempat ini selepas sholat subuh sekitar pukul 06.00 pagi, pemandangan merpati yang berterbangan ditambah langit oranye saat terbitnya matahari menambah keindahan suasana di area ini dan menjadikan tempat ini banyak dikunjungi wisatawan sewaktu berkunjung ke Madinah.
Disekitaran masjid ini memang terdapat banyak sekali merpati yang mendiami kubah-kubah masjid, hal ini menjadi keunikan tersendiri karena di Indonesia jarang sekali mendapati suasana seperti ini, ada merpati yang bisa bebas berkeliaran di area masjid dengan jumlah yang sangat banyak.
Selain menikmati pemandangan, kita juga bisa sembari memberi makan merpati yang ada disini, tak perlu khawatir jika kita tidak membawa makanan merpati karena disini banyak penjual biji-bijian yang bisa kita beli untuk memberi makan merpati tersebut. [IQT]