Selama menjadi kanselir Jerman dan pemimpin Partai Nazi, Adolf Hitler dibenci oleh musuh-musuhnya yang teraniaya dan bahkan oleh orang-orang senegaranya sendiri.
Salah satu cara untuk melindungi Hitler adalah memastikan makanannya tidak diracuni. Dalam hal ini, para pencicip makanan memainkan peran yang sangat penting. Mereka siap jika sewaktu-waktu tewas saat menjalankan tugas.
Satu-satunya pencicip makanan Hitler yang bertahan hidup hingga akhir Perang Dunia 2 adalah seorang perempuan bernama Margot Woelk.
Mengutip dari buku Perang Eropa oleh P. K. Ojong, Margot Woelk mengisahkan pengalamannya selama dua setengah tahun harus menjadi penyicip. Diawali ketika masih muda, tak lama setelah suaminya dikirim ke front sebagai tentara, Woelk dibawa pergi oleh satuan SS pengawal pribadi Hitler.
Dia dibawa ke Prusia Timur, ke tempat markas besar Hitler yang dikenal sebagai Sarang Serigala. Di sana dia digabung dengan 12 perempuan lainnya yang bertugas sebagai pencicip makanan sang pemimpin.
Mereka menyicip makanan setiap hari antara pukul 11.00 hingga 12.00. Baru setelah semuanya memperoleh giliran, makanan pun dinyatakan lolos dan dikirimkan oleh SS ke markas Hitler.
Margot Woelk masih ingat bahwa semua makanan yang dihidangkan untuk Hitler sifatnya vegetarian.
Semuanya lezat, terbuat dari bahan-bahan segar, mulai dari asparagus hingga kacang dan merica, serta dihidangkannya dengan nasi dan salad. Semuanya diatur dalam satu piring sebagaimana nantinya akan dihidangkan kepada Hitler.
“Tidak ada daging apa pun, tetapi saya sudah lupa apakah ada ikan atau tidak,” kata Woelk, yang baru bersedia mengungkapkan pengalamannya pada awal 2013, tatkala dia sudah berusia 95 tahun.
Dia mengaku waktu itu memang takut kehilangan nyawa akibat racun. Karena siapa tahu, ada musuh Hitler yang menaruh racun dalam makanan yang setiap hari harus dicicipi oleh Woelk dan pencicip lainnya. Namun, sepanjang yang dia ingat dan ketahui, tidak pernah ada bukti mengenai usaha meracun Hitler.
“Karena itulah saya masih bisa ada di sini,” katanya. Sekalipun Hitler disebut vegetarian yang ketat, namun menurut juru masaknya sebelum perang, Dione Lucas, terkadang walau pun amat langka, Hitler pernah menyobai sosis, burung merpati isi, bahkan seiris ham.
Para sejarawan menyimpulkan bahwa Hitler menganggap vegetarian itu merupakan komponen dari gaya hidup bangsa Arya. Bahkan, dia pernah menyebutkan daging ayam dan sapi adalah “teh mayat” (corpse tea).
Hitler meninggalkan Sarang Serigala pada November 1944, tatkala Tentara Merah Soviet semakin mengancam. Margot Woelk yakin dia satu-satunya penyicip makanan Hitler yang selamat, karena dia ditolong keluar dari Prusia Timur oleh seorang tentara Jerman, dengan dimasukkan ke dalam kereta api Josef Goebbels, menteri propaganda Nazi.
Ketika itu dia khawatir bahwa para penyicip makanan Hitler akan ditangkap dan dieksekusi Tentara Merah. Seusai perang, tahun 1946 dia bersua kembali dengan Kurt, suaminya. Mereka berkumpul kembali hingga Kurt meninggal tahun 1990. [BP]