Marcus Vitruvius Pollio: Bapak Arsitektur Kuno

Marcus Vitruvius Pollio (sumber: Pinterest)

Setiap keindahan dan kekuatan bangunan-bangunan besar yang mengelilingi kita, terdapat pemikiran dan prinsip-prinsip yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam dunia arsitektur adalah Marcus Vitruvius Pollio, seorang arsitek, penulis, dan insinyur militer yang namanya tak hanya abadi dalam sejarah, tetapi juga dalam setiap sudut desain modern.

Dari medan perang hingga karya monumental yang mengubah pemikiran tentang konstruksi, mari kita gali lebih dalam perjalanan hidup dan warisan luar biasa Vitruvius, yang hingga kini terus menginspirasi para arsitek dan praktisi di seluruh dunia.

Kehidupan Awal dan Karier Militer

Melansir beberapa sumber, Marcus Vitruvius Pollio, yang lahir sekitar tahun 80-70 SM di Roma, adalah sosok yang tidak hanya dikenal sebagai seorang arsitek, tetapi juga seorang penulis dan insinyur militer yang berpengaruh.

Vitruvius lahir pada masa yang penuh dengan peristiwa penting bagi Kekaisaran Romawi. Dia berasal dari keluarga yang mungkin memiliki latar belakang sosial yang sederhana, tetapi perjalanan hidupnya membawanya ke berbagai penjuru dunia Romawi, termasuk Hispania dan Gaul.

Di sana, ia bertugas sebagai doctores ballistarum (ahli artileri) dan libratores (pengoperasi mesin perang). Pengalaman militer ini tidak hanya mengasah keterampilannya dalam teknik, tetapi juga memberinya pemahaman mendalam tentang infrastruktur dan konstruksi, terutama di bidang pertahanan.

Karya Utama: De Architectura

Vitruvius paling dikenal karena karyanya yang monumental, De Architectura (Sepuluh Buku Arsitektur), yang ditulis sekitar tahun 30 SM. Karya ini merupakan satu-satunya teks arsitektur dari zaman Romawi yang masih ada hingga kini dan menjadi referensi penting bagi arsitektur Barat.

Dalam De Architectura, Vitruvius memaparkan prinsip-prinsip dasar arsitektur yang tetap relevan hingga kini. Ia mengemukakan bahwa sebuah bangunan harus memiliki tiga unsur utama: firmitas (kekuatan), utilitas (fungsi), dan venustas (keindahan). Konsep ini tidak hanya mempengaruhi desain bangunan, tetapi juga memberikan panduan tentang bagaimana merencanakan kota, memilih bahan bangunan, serta memperhitungkan akustik dan pencahayaan dalam arsitektur.

Vitruvius tidak hanya seorang praktisi arsitektur, tetapi juga seorang pemikir yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu. Dalam karya-karyanya, ia membahas topik yang jauh melampaui arsitektur, termasuk astronomi, musik, seni, dan hukum.

Vitruvius berpendapat bahwa desain bangunan harus memperhatikan proporsi manusia, yang kemudian mempengaruhi banyak pemikir dan praktisi di masa depan, terutama pada era Renaisans.

Konsep proporsi manusia dalam arsitektur yang diajukan oleh Vitruvius menjadi salah satu gagasan yang sangat berpengaruh. Penerapan prinsip ini tidak hanya mempengaruhi karya-karya seni rupa dan arsitektur pada masa itu, tetapi juga pada perkembangan desain bangunan di masa modern.

Meskipun Vitruvius tidak mendapatkan ketenaran besar selama hidupnya, karyanya, De Architectura, menjadi sumber inspirasi bagi banyak arsitek terkenal pada masa Renaisans.

Arsitek seperti Leon Battista Alberti dan Andrea Palladio mengambil banyak inspirasi dari Vitruvius dalam merancang bangunan-bangunan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetis. Konsep proporsi manusia yang digagas oleh Vitruvius terus hidup dalam karya seni dan desain bangunan yang menghargai hubungan antara ukuran manusia dan ruang.

Warisan Vitruvius tidak hanya terbatas pada arsitektur. Pendekatan holistik yang menghubungkan arsitektur dengan disiplin ilmu lain menunjukkan visinya yang luas dan relevansi konsep-konsepnya dalam berbagai bidang studi.

Sebagai seorang yang memandang arsitektur sebagai seni dan sains yang tak terpisahkan, Vitruvius telah memberi kontribusi besar pada perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Barat.

Kematian dan Penghormatan

Tanggal pasti kematian Vitruvius tidak diketahui, tetapi diperkirakan ia meninggal setelah tahun 15 SM. Meskipun ia tidak menikmati ketenaran besar selama hidupnya, warisannya tetap hidup melalui karya-karyanya yang terus dihargai hingga saat ini.

De Architectura tetap menjadi teks dasar yang dipelajari oleh para arsitek dan insinyur di seluruh dunia, menunjukkan bahwa meskipun namanya mungkin terlupakan pada masanya, kontribusinya terhadap dunia arsitektur sangatlah signifikan.

Marcus Vitruvius Pollio adalah seorang arsitek, penulis, dan insinyur militer yang tidak hanya memberikan kontribusi penting pada masanya, tetapi juga membentuk dasar pemikiran dalam arsitektur yang mempengaruhi banyak generasi setelahnya.

Melalui karya-karyanya, Vitruvius mengajarkan pentingnya keseimbangan antara kekuatan, fungsi, dan keindahan dalam desain, serta memperkenalkan konsep proporsi manusia yang terus relevan hingga saat ini. Sebagai bapak arsitektur, warisan Vitruvius tetap hidup dan terus menginspirasi dunia arsitektur modern. [UN]