Koran Sulindo – Satuan Gugus Tugas Tindak Pidana Korupsi Kepolisian Brasil menangkap mantan Presiden Michel Temer atas dugaan korupsi. Ia bersama dengan mantan Menteri ESDM Brasil Moreira Franco diduga bersama-sama melakukan tindakan rasuah.
Penangkapan Temer sebagaimana dilaporkan teleSUR pada Kamis (21/3) menyebutkan, berkaitan dengan kasus Lava Jato. Kasus ini disebut operasi terbesar dalam sejarah Brasil untuk memerangi tindak pidana korupsi yang mengungkap skandal penyimpangan mega-korupsi di perusahaan minyak negara: Petrobas.
Surat penangkapan terhadap Temer merupakan atas perintah Hakim Federal Marcelo Bretas. Dalam surat yang sama juga memerintahkan penangkapan terhadap mantan Menteri ESDM Moreira Franco yang merupakan sekutu utama Temer dan rekannya dalam Partai Brazillian Democratic Movement (MDB).
Kejaksaan dalam persidangan sudah dua kali meminta untuk menghadirkan Temer, tapi selalu ditolak Kongres Brasil. Kepolisian pada tahun lalu menyebutkan ada dugaan kuat Temer telah menerima suap lewat Partai MDB dan menyalahgunakan kewenangannya untuk mendukung perusahaan tertentu mendapatkan proyek.
Laporan kepolisian itu juga menyebutkan akan keterlibatan Maristela, putri Temer serta 11 orang lainnya termasuk Kolonel Joao Baptista Lima dan istrinya Maria Rita Fratezi. Temer juga dilaporkan menerima suap melalui sejumlah perusahaan real estate yang dilakukan di rumah putrinya.
Dokumen lengkap tentang dugaan korupsi Temer itu telah diajukan ke Mahkamah Agung Brasil sehingga muncullah rekomendasi untuk memblokir semua aset mantan presiden itu. Juga mencegah orang-orang yang dicurigai serta menahan 4 orang sebagai tindakan pencegahan.
Akan tetapi, Mahkamah Agung Federal akan tetap menunggu keputusan kejaksaan sebelum menangkap dan memblokir sejumlah aset milik Temer. Kejaksaan Agung dan Kongres punya waktu 15 hari untuk memutuskan apakah kasus tersebut akan diteruskan atau tidak.
Temer menjabat sebagai Presiden Brasil pada 2016 hingga 2018 setelah partai sayap kananya yang menguasai Majelis Tinggi berhasil menggulingkan Dilma Rousseff karena tuduhan korupsi dan penyalahgunaan alokasi anggaran publik. Temer awalnya merupakan wakil dari Rousseff karena didukung koalisi Partai Buruh dan Partai MDB. [KRG]