Koran Sulindo – Setelah diterpa resesi, Argentina disebut membutuhkan sistem sosial baru. Hanya dengan itu, Argentina bisa bergerak maju. Dan juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk segera meninggalkan tatanan lama.
Pernyataan tersebut disampaikan mantan Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner menanggapi krisis ekonomi negaranya yang semakin mendalam. Ia berada di Provinsi Misiones dalam rangka meluncurkan buku terbarunya: Sincerely.
Seperti dilaporkan teleSUR pada Senin (9/9), Cristina Fernandez mengatakan, Argentina harus memiliki sistem sosial baru yang sama sekali berbeda dengan sebelumnya. Dalam peluncuran bukunya itu, ia juga sempat menyindir Presiden Maurico Macri yang tampaknya tak berbuat banyak menyelesaikan krisis, malah acap menyalahkan orang lain.
Acara peluncuran buku Cristina Fernandez itu dihadiri sekitar 3.500 orang. Bertepatan dengan dimulainya kampanye presiden negara itu, ia menyinggung presiden yang dipilih rakyat seharusnya menyelesaikan masalah tanpa perlu menyalah-nyalahkan orang lain.
Cristinan Fernandez menjadi Presiden Argentina dari 2007 hingga 2015. Soal kebijakan pemerintah saat ini yang meminjam dari IMF, Cristina Fernandez memastikan itu merupakan utang selama 47 tahun yang pernah dibatalkan Presiden Nestor Kirchner pada 2005.
Utang tersebut, kata Cristina Fernandez, harus dianalisis betul. Tanyakan apa, bagaimana dan mengapa Argentina bisa terlilit utang hingga puluhan juta dolar AS. Utang itu saling menumpuk. Itu tak diragukan, katanya. Masalahnya: siapa yang membayar?
“Ini yang perlu kita diskusikan. Jangan sampai mengorbankan rakyat Argentina,” kata Cristina Fernandez. [KRG]