Mangara adalah Tangan dan Sahabat Megawati

Megawati Soekarnoputri/pdiperjuangan.id

Koran Sulindo – PDI Perjuangan kehilangan salah satu kader terbaiknya, Mangara Monang Siahaan. Mantan anggota DPR RI itu meninggal Jumat (3/6/ 2016) pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Siloam, TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Sejak Januari lalu mantan Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan itu sering bolak-balik ke RS Siloam karena menderita kelainan darah. “Seminggu ini intensif dirawat di rumah sakit. Tadi pagi sekitar pukul 02.00 WIB bapak dilarikan ke ICU RS Siloam. Tapi kondisinya terus menurun dan akhirnya meninggal sekitar pukul 04.00 WIB,” kata Carter P Siahaan, putra Mangara.

Mangara mengidap penyakit Myelodysplastic syndrome atau Sindroma mielodisplast, yaitu penyakit kelainan darah dan sunsum tulang belakang. Penyakit itu baru disadarinya sejak Januari lalu.

Lahir pada 19 April 1947 di Pematang Siantar, Sumatera Utara, kiprah politik Mangara selalu dikenal sebagai salah satu loyalis Megawati Soekarnoputri. Politisi yang sebelumnya dikenal sebagai aktor ini terjun ke politik saat PDI Perjuangan masih bernama PDI di era Orde Baru.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan, Mangara adalah saksi sejarah saat Megawati membangun PDI Perjuangan, dan mengawali transisi demokrasi di negeri ini.

Mangara adalah orang dekat Megawati dan suaminya, almarhumTaufiq Kiemas, yang tiap hari-hari mengawal keduanya mengambil keputusan politik bagi perkembangan demokrasi termasuk mengantarkan Megawati ke Istana, memimpin Indonesia.

Dia menemani Megawati mendengarkan suara rakyat, dan memperjuangkan perbaikan bagi negeri ini. Mangara adalah  tangan dan sahabat Megawati, ketika putri Bung Karno itu tak lagi di Istana, memperjuangkan Indonesia memasuki babak baru, termasuk memilih dan mengantarkan Joko Widodo menjadi presiden.

Sebelum terjun di dunia politik, Mangara pernah meniti karir di dunia akting dan tercatat ada 22 judul yang pernah ia bintangi. Mangara juga sempat menjadi seorang jurnalis.

“Bang Mangara adalah contoh pejuang politik yang konsisten dan tak larut dalam arus kepentingan. Semoga beliau tenang dan meninggalkan idealisme berpartai sebagai cermin generasi muda,” kata Hasto. [pdiperjuangan-jatim/DS]

Karier Mangara Siahaan:

Wartawan olah raga 1975 – 1982

Aktor 1985 – 1999

Fungsionaris DPP PDI 1990-1995

Wasekjen PDI Perjuangan 1995-2000

Wasekjen PDI Perjuangan 2000-2005

Wasekjen PDI Perjuangan 2005-2010

Anggota MPR 1993- 1998

Anggota DPR RI 1999-2004

Anggota DPR RI 2004-2009

Anggota DPR RI 2009 – 2014