Tanaman putri malu. (Foto: Sulindo/Ulfa Nurfauziah)

Saat kecil, banyak dari kita tentu pernah menemui tumbuhan liar putri malu di sekitar halaman rumah, ladang, atau jalanan. Tanaman ini begitu menarik perhatian karena memiliki keunikan yaitu daunnya dapat menguncup dengan cepat ketika disentuh. Fenomena sederhana ini ternyata menyimpan proses ilmiah yang kompleks dan manfaat luar biasa, baik untuk alam, pertanian, maupun kesehatan manusia.

Mengapa daun putri malu bisa menguncup saat disentuh? Jawabannya terletak pada mekanisme gerak yang disebut seismonasti atau tigmonasti. Putri malu memiliki kemampuan untuk merespons rangsangan fisik seperti sentuhan. Gerakan ini tidak memerlukan arah tertentu dari rangsangan, melainkan terjadi secara otomatis.

Gerakan menguncup ini terjadi akibat perubahan tekanan turgor pada pulvinus, yaitu bagian pangkal daun yang sangat sensitif terhadap sentuhan. Saat daun mendapat rangsangan, tekanan air di dalam sel-sel pulvinus berubah. Air keluar dari sel, menyebabkan sel kehilangan kekakuannya, dan akhirnya daun pun menguncup.

Menguncupnya daun putri malu bukan sekadar fenomena unik, melainkan merupakan bentuk perlindungan diri. Dengan menguncup, tanaman ini berusaha mengelabui hewan herbivora yang mungkin ingin memakannya. Daun yang tiba-tiba bergerak atau tampak tidak menarik akan mengurangi minat hewan untuk melanjutkan serangan.

Asal Usul dan Karakteristik Putri Malu

Mengutip laman Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi, tanaman putri malu (Mimosa pudica) berasal dari Amerika Tropis dan kini tersebar luas di wilayah Asia, termasuk Indonesia. Tanaman ini termasuk dalam suku polong-polongan (Fabaceae), sama seperti kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Putri malu merupakan tanaman perdu pendek yang dapat hidup hingga ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut.

Ciri khas putri malu tidak hanya terletak pada daunnya yang peka sentuhan. Batangnya berwarna merah saat muda, dan berubah menjadi hijau ketika sudah tua. Selain itu, tanaman ini memiliki duri-duri kecil pada batangnya, sebagai bentuk perlindungan tambahan.

Putri malu memiliki beberapa fakta menarik lainnya diantaranya:

1. Sifat Invasif

Putri malu dikenal sangat invasif terhadap tanaman lain di ekosistem tempat hidupnya. Artinya, tanaman ini berkembang biak sangat cepat dan dapat mengalahkan pertumbuhan tanaman lain di sekitarnya.

2. Tahan Cekaman Abiotik

Tanaman ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti kekeringan. Daunnya tetap terlihat hijau dan segar bahkan pada musim kemarau panjang. Hal ini mengindikasikan adanya kekuatan istimewa pada sistem perakarannya.

Peran Putri Malu dalam Ekosistem Pertanian

Jika ditelusuri lebih dalam, putri malu sebenarnya adalah tanaman yang kaya manfaat dalam bidang pertanian. Karena termasuk dalam suku polong-polongan, putri malu memiliki bintil-bintil akar yang menjadi rumah bagi miliaran mikroba bersimbiosis mutualisme. Mikroba-mikroba tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Beberapa mikroba penting dalam rizosfer akar putri malu, antara lain:

1. Rhizobium

Rhizobium adalah bakteri gram negatif aerob yang bersimbiosis dengan tanaman dari suku leguminosa. Mikroba ini berfungsi mengikat nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman, sehingga meningkatkan kesuburan tanah tanpa perlu pupuk kimia.

2. Bacillus sp.

Jenis bakteri ini hidup di rizosfer akar putri malu dan memiliki kemampuan melarutkan fosfat dan kalium di tanah. Bacillus sp. juga menghasilkan zat pemacu pertumbuhan tanaman serta berperan dalam menekan perkembangan mikroba patogen yang merugikan tanaman.

3. Pseudomonas putida

Strain dari bakteri Pseudomonas ini dikenal efektif dalam menekan serangan penyakit layu bakteri, terutama yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum. Perannya sangat penting dalam menjaga kesehatan tanaman di lingkungan sekitarnya.

4. Actinomycetes

Kelompok bakteri ini mampu menghasilkan antibiotik alami yang efektif melawan berbagai jenis bakteri patogen tular tanah. Actinomycetes banyak ditemukan di sekitar perakaran tanaman berakar serabut, termasuk pada putri malu.

Melalui peran mikroba-mikroba tersebut, keberadaan putri malu dalam ekosistem ternyata membantu memperbaiki kualitas tanah dan menjaga keseimbangan mikrobiota di dalamnya.

Ragam Manfaat Putri Malu untuk Kesehatan

Tidak hanya penting bagi alam dan pertanian, putri malu juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan farmakologisnya. Tanaman ini dikenal memiliki aktivitas antibakteri, antivenom, antifertilitas, antikonvulsan, antidepresan, afrodisiak, dan masih banyak lagi. Berikut ini berbagai manfaatnya secara rinci yang dikutip dari laman hallodoc:

1. Agen Antikolesterol

Penelitian berjudul “Profiling GC-MS Ethanol Extract of Putri Malu Leaves (Mimosa pudica L.) and Its Potential as Anti-Cholesterol In Vitro” yang diterbitkan dalam Jurnal Universitas Sebelas Maret menemukan bahwa ekstrak etanol dari daun putri malu menunjukkan aktivitas antikolesterol yang kuat.

Kandungan dalam daun ini berpotensi digunakan sebagai agen pengobatan hiperkolesterolemia, yaitu kondisi ketika kadar kolesterol total, kolesterol LDL (jahat), dan trigliserida dalam darah terlalu tinggi, sehingga meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung.

2. Agen Antikejang

Sebuah studi ilmiah berjudul “Anticonvulsant Activity of Mimosa Pudica Decoction” yang diterbitkan dalam jurnal Fitoterapia menunjukkan bahwa rebusan daun putri malu efektif dalam melindungi terhadap kejang yang disebabkan oleh pentylenetetrazole dan strychnine.

Meski demikian, rebusan ini tidak efektif terhadap kejang akibat picrotoxin. Meskipun hasilnya menjanjikan, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk mendalami mekanisme antikonvulsan dari tanaman ini.

3. Mengobati Wasir

Manfaat lain dari daun putri malu adalah membantu mengatasi wasir. Ramuan dari daun ini dapat diminum 2–3 kali sehari selama terjadi kekambuhan gejala wasir. Namun, setelah gejala membaik, penggunaan ramuan sebaiknya dihentikan untuk menghindari potensi efek samping.

4. Mengatasi Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi serius yang dapat memicu penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Untuk membantu menurunkan tekanan darah, daun putri malu dapat dihancurkan dan diambil sarinya. Konsumsilah sekitar 15 ml sari daun ini dua kali sehari untuk mendapatkan manfaatnya.

5. Menyehatkan Pencernaan

Putri malu juga bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan pencernaan, terutama dalam membantu pergerakan usus. Dengan gerak usus yang lebih aktif, feses dapat dikeluarkan lebih mudah, sehingga mencegah konstipasi dan melancarkan buang air besar.

6. Mencegah Radikal Bebas

Khasiat ini berasal dari tingginya kandungan antioksidan dalam tanaman ini, terutama pada bagian daunnya. Antioksidan berperan penting dalam menghentikan pembentukan radikal bebas di tubuh, yang bisa berasal dari racun, polusi, atau kotoran. Radikal bebas diketahui sebagai penyebab utama berbagai penyakit degeneratif seperti kanker dan penuaan dini.

7. Mencegah Masalah Hati

Terakhir, putri malu dapat membantu menjaga kesehatan hati. Tanaman ini berguna terutama dalam melawan infeksi parasit dan penyakit Lyme, yang seringkali menyerang dan merusak organ hati. Jika hati tersumbat atau mengalami peradangan akibat patogen, fungsi vital seperti produksi cairan empedu untuk pencernaan akan terganggu. Dengan bantuan putri malu, risiko kerusakan hati dapat diminimalisir.

Putri malu, tumbuhan liar yang tampak sederhana ini, ternyata menyimpan berjuta manfaat. Mulai dari keunikan gerakannya yang menjadi bentuk perlindungan diri, hingga kontribusinya dalam memperkaya ekosistem pertanian melalui simbiosis dengan mikroba tanah.

Tidak berhenti di situ, manfaat kesehatannya yang luas, mulai dari pengobatan hipertensi hingga perlindungan hati  menambah alasan mengapa tanaman ini patut mendapatkan perhatian lebih. Meskipun manfaatnya untuk kesehatan cukup banyak, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan tim medis atau dokter terkait keluhan yang di alami.

Melihat keistimewaan tersebut, putri malu bukan sekadar tanaman yang “pemalu” saat kita sentuh. Ia adalah simbol ketangguhan, adaptasi, dan pemberi manfaat yang begitu besar bagi kehidupan di sekitarnya. [UN]