Festival Diwali di Varanasi, Uttar Pradesh. Unsplash.com/Tanusree Mitra
Festival Diwali di Varanasi, Uttar Pradesh. Unsplash.com/Tanusree Mitra

Koran Sulindo – Di tengah beragamnya tradisi dan perayaan di seluruh dunia, Diwali atau Deepavali menonjol sebagai festival yang penuh cahaya dan makna spiritual. Lebih dari sekadar perayaan tahunan, Diwali adalah simbol kemenangan cahaya atas kegelapan yang dirayakan oleh jutaan umat Hindu, Jain, dan Sikh. Perayaan ini tidak hanya kaya akan simbolisme tetapi juga menyatukan seluruh keluarga dan masyarakat dalam tradisi yang sarat makna.

Melansir laman History, Diwali atau Deepavali adalah festival keagamaan dan tradisional yang dirayakan umat Hindu di seluruh dunia, khususnya di India. Perayaan ini juga dirayakan oleh penganut Jain dan Sikh.

Diwali biasanya jatuh antara bulan Oktober dan November, dan tahun ini berlangsung pada 31 Oktober. Selama lima hari, Diwali menyatukan jutaan orang dalam sebuah festival yang penuh cahaya, warna, dan makna spiritual.

Makna dan Asal Usul Nama Diwali

Nama “Diwali” berasal dari bahasa Sanskerta, yakni kata “avali” yang berarti “baris,” dan “deepa,” yang berarti “lampu tanah liat.” Secara harfiah, Diwali berarti “baris lampu.”

Dalam festival ini, lampu menjadi simbol utama sebagai tanda penyambutan cahaya untuk mengusir kegelapan. Banyak orang di India menyalakan kembang api dan lampu-lampu tanah liat, yang diyakini membawa cahaya batin yang melindungi mereka dari energi negatif dan kegelapan.

Tradisi Selama Festival Diwali

Selama lima hari perayaan, umat Hindu memulai rangkaian ritual yang kental dengan makna:

1. Hari Pertama: Hari ini menjadi awal persiapan dengan membersihkan rumah dan membeli barang-barang seperti peralatan dapur atau emas, yang diyakini membawa keberuntungan.

2. Hari Kedua: Rumah-rumah dihiasi dengan rangkaian warna-warni dan lampu tanah liat sebagai simbol penerangan batin.

3. Hari Ketiga (Hari Utama): Keluarga berkumpul untuk melakukan pooja kepada Dewi Lakshmi, dewi kemakmuran dan keberuntungan, diikuti dengan makan malam besar. Hari ini dianggap puncak perayaan Diwali.

4. Hari Keempat dan Kelima: Orang-orang bertukar hadiah, menyambut keluarga, dan mengunjungi teman-teman untuk mempererat hubungan.

Sejarah dan Kisah Legendaris Diwali

Menurut catatan sejarah, perayaan Diwali telah ada selama lebih dari 2.500 tahun. Di India, Diwali adalah hari libur tahunan terbesar. Menurut Pankaj Jain, profesor antropologi, filsafat, dan agama dari University of North Texas, Diwali terkait dengan berbagai kisah dari teks-teks agama, masing-masing mencerminkan kemenangan kebaikan atas kejahatan.

Di bagian utara India, cerita Diwali seringkali dikaitkan dengan legenda Raja Rama, salah satu penjelmaan Dewa Wisnu. Dalam kisah ini, Raja Rama membentuk pasukan monyet untuk menyelamatkan istrinya, Sita, dari raja jahat di Lanka.

Setelah keberhasilannya, jutaan lampu dinyalakan di seluruh kota Ayodhya untuk menyambut Rama dan Sita kembali ke rumah.

Di bagian selatan India, Diwali dirayakan dengan mengingat kisah Dewa Krishna yang membebaskan 16.000 wanita dari cengkeraman raja jahat. Sedangkan di Gujarat, India bagian barat, Diwali bertepatan dengan Tahun Baru dan menjadi waktu untuk berdoa kepada Dewi Lakshmi demi kemakmuran di tahun mendatang.

Kemeriahan dan Pertukaran Hadiah

Selain menyalakan lampu, selama Diwali, orang-orang saling bertukar hadiah, terutama koin atau barang-barang kecil yang melambangkan harapan baik dan kemakmuran. Suasana menjadi sangat meriah dengan lampu yang berkilau dan kehadiran keluarga besar, mempererat ikatan antar-anggota keluarga.

Dalam festival ini, jutaan umat Hindu, Jain, dan Sikh bersatu dalam doa dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Diwali bukan hanya tentang cahaya lampu yang menerangi malam, tetapi juga tentang menyinari kehidupan dengan kebajikan, cinta, dan kebaikan. Dalam semangat Diwali, mari kita ambil maknanya sebagai inspirasi untuk menyambut hari-hari ke depan dengan hati yang bersih, penuh harapan, dan semangat untuk menciptakan kedamaian. Festival ini mengingatkan kita bahwa setiap tantangan bisa teratasi dengan cahaya kebaikan dan kebersamaan. [UN]