Makna Lilin dalam Perayaan Imlek

Lilin di Klenteng Hui Tek Bio, dikawasan Vihara Dharma Bhakti Glodok, yang merupakan Vihara tertua di Jakarta. (Foto: Sulindo/Iqyanut Taufik)

Jakarta – Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang akan jatuh pada tanggal 29 Januari 2025. Tahun ini menjadi tahun Ular Kayu menggantikan tahun Naga kayu pada 2024 lalu.

Dalam tradisi perayaan tahun baru Imlek, di setiap rumah ibadah agama Konghucu atau Klenteng banyak ornamen dan dekorasi berwarna merah, selain dekorasi terdapat juga bermacam lilin dengan berbagai ukuran. Tahukan kalian makna lilin besar yang terdapat disetiap Klenteng tersebut?

Melansir dari berbagai sumber, lilin dalam perayaan Tahun Baru Imlek memiliki makna tersendiri atau bisa juga dianggap sebagai perlambang dari doa dan harapan.

Sebagai Penerang Kehidupan

Lilin berwarna merah memiliki makna penting disetiap perayaan Imlek, nyala api pada lilin tersebut juga sebagai perlambang penerang kehidupan. Api yang menyala pada lilin dianggap sebagai simbol perlindungan dan harapan.

Lilin ini harus terus menyala selama perayaan Imlek berlangsung karena hal ini melambangkan permohonan mendapatkan kelimpahan rezeki dan penerang di dunia maupun di ahirat.

Lilin yang ada di Klenteng mempunyai beragam ukuran, dari yang kecil sampai yang berukuran jumbo seperti yang di temui Sulindo di kawasan Vihara Dharma Bhakti, Glodok Jakarta Pusat. Vihara ini merupakan yang tertua di Jakarta.

Konon ukuran lilin ini juga memiliki makna tersendiri dimana semakin besar ukuran lilinnya maka semakin besar pula rejeki yang akan didapat pemiliknya. Tradisi ini menunjukan bahwa makna dari sebuah lilin dalam perayaan Imlek begitu penting, selain merupakan penerang tetapi juga sebagai simbol harapan menjadi lebih baik dimasa depan.

Warna Merah Dalam Tradisi Perayaan Imlek

Warna merah dalam tradisi Tionghoa erat kaitanya dengan kehidupan keras seorang petani dimasa dulu. Warna merah melambangkan petir yang menyambar ketika hujan, dimana itu merupakan pertanda akan tiba musim panen. Selain merupakan simbol keberuntungan ini juga menjadi simbol kerja keras dan harapan akan mendapatkan hasil yang baik.

Selain itu ada pula yang menyebutkan bahwa warna merah dalam perayaan Imlek identik dengan sosok mitologi Tionghoa, ’Nian’. Mahluk mitologi Nian merupakan mahluk yang suka memakan tanaman, ternak, dan anak kecil namun mahluk ini memiliki  kelemahan yaitu Api, suara bising dan warna merah.

Sosok Nian seringkali digambarkan dengan sosok berkepala Singa bertanduk tajam dan mempunyai gigi yang tajam. Mahluk ini dipercaya tinggal di dasar laut, hutan dan pegunungan. [IQT]