Mahathir: Estafet Kepemimpinan Malaysia adalah Syarat Koalisi dengan Anwar

Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Kendati Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) meminta Mahathir Mohamad menuntaskan masa jabatannya sebagai Perdana Menteri untuk 5 tahun, tampaknya itu tidak akan terjadi. Justru Mahathir telah memberikan tanda bahwa ia akan menyerahkan posisinya itu kepada Anwar Ibrahim.

Itu disebut Straits Times pada Minggu (30/12) sebagai bentuk kesepakatan yang ada di koalisi Pakatan Harapan. Dalam pertemuan PPBM, Mahathir mengungkapkan, pihaknya telah menyetujui syarat koalisi Pakatan Harapan untuk menjadi Perdana Menteri “sementara” sebelum pemilihan umum digelar lagi.

Dan Mahathir pun telah menepati janji tersebut. Itu ia lontarkan karena ada pertanyaan itu muncul dalam Pakatan Harapan dan berharap dengan jawaban itu tidak akan perpecahan dalam koalisi. Ketika menjadi Perdana Menteri pada 1998, Anwar Ibrahim merupakan wakil dari Mahathir. Akan tetapi, Mahathir dan Anwar justru terlibat konflik berkepanjangan.

Dalam pertemuan itu, seorang kader PPBM, Zulkifli Zakaria mengatakan, pihaknya telah mengajukan mosi untuk terus mendukung Mahathir sebagai Perdana Menteri hingga 5 tahun. Ia bahkan tidak rela jika posisi itu kemudian dilanjutkan Anwar Ibrahim.

“Saya mengerti untuk permintaan itu. Tapi, kita hanya bisa memenangi pemilihan bersama dengan partai-partai koalisi dan salah satu syaratnya adalah dengan menepati janji sebagai Perdana Menteri ‘sementara’,” kata Mahathir.

Atas kondisi ini, Mahathir sesungguhnya tidak senang. Namun, prioritas utama untuk menjalin koalisi ketika itu adalah mengalahkan mantan Perdana Menteri Najib Razak. Syarat tersebut kemudian disetujui Mahathir. Karena tanpa itu tak mungkin Najib bisa dikalahkan.

Koalisi Pakatan Harapan, kata Mahathir, dibangun atas dasar kepentingan bersama itu. Aneh memang ketika berkoalisi dengan “musuh” lama untuk mengalahkan Najib. Namun, itu kini menjadi hal yang normal ketika duduk bersama dalam satu koalisi bersama “musuh” lama. Mahathir menambahkan, dalam perjuangan harus siap menerima dan memberi. Jika tetap berkeras, maka akan muda dihancurkan dan cita-cita yang diinginkan pun langsung kandas.

Koalisi Pakatan Harapan terdiri atas PPBM, Partai Keadilan di bawah kepemimpinan Anwar Ibrahim, Partai Aksi Demokratik dan Partai Amanah Negara. Di parlemen PPBM mendapatkan 13 kursi dan sekarang bertambah menjadi 16 kursi karena sebagai anggota koalisi Barisan Nasional membelot.

Wakil Ketua Umum PPBM Mukhriz Mahathir yang merupakan anak dari Mahathir Mohammad mengatakan, pihaknya harus diizinkan terlebih dulu untuk membersihkan korupsi di Malaysia. Pasalnya, pemerintah Malaysia hari ini mendapat warisan korupsi sehingga untuk membersihkan masalah itu membutuhkan waktu.

“Masalahnya adalah soal waktu. Mahathir berkomitmen mewarisi pemerintahan bersih dan utuh kepada Anwar Ibrahim,” kata Mukhriz. [KRG]