Mahasiswa UMY Yogya Demo Menolak Kedatangan Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Koran Sulindo – Aksi demo menolak kehadiran Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mewarnai kuliah umum ‘Strategi pengelolaan investasi di daerah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,’ di gedung KH Ibrahim, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta  (UMY), Sabtu(6/5). Puluhan mahasiwa ini meneriakkan yel-yel : “Usir Ganjar….Tolak pabrik semen.”

Tak hanya meneriakkan kata-kata yang mengusir Ganjar, para mahasiswa yang tergabung dalam ‘Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus dan Solidaritas Jogja Tolak Pabrik Semen’ ini juga melakukan orasi yang isinya memprotes UMY mengundang Ganjar yang berbicara tentang investasi dan kesejahteraan rakyat. Menurut Kordinator aksi, Pram Taba, mengingatkan bahwa Ahmad Dahlan yang notabene pendiri Muhammadiyah memberi keteladanan membela warga miskin. Namun UMY malah memberi panggung pada politisi musuh petani. Pram menegaskan,  investasi yang dikembangkan Ganjar di Kendeng adalah investasi yang menyengsarakan rakyat.

“Kapan UMY undang petani korban kebijakan Ganjar untuk memberikan kuliah umum di UMY,” teriak Pram.

Pram juga menilai kuliah umum ini dijadikan untuk wadah pencucian kebijakan bermasalah Ganjar dan hanya untuk pencitraan Ganjar.

Aksi demo ini bubar sebelum Ganjar datang.

Sementara itu Ganjar Pranowo dalam ceramahnya mengatakan, sebagai gubernur, dirinya mempunyai tanggung jawab untuk menurunkan tingkat kemiskinan. Dan untuk mengatasi soal kemiskinan di wilayah Jawa Tengah salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan investasi. “Kalau hanya mengandalkan APBD tidak akan cukup. Dana itu hanya habis untuk biaya gaji-gaji. Maka darimana kita mampu meningkatkan ekonomi? Dari investasi,” tegas Ganjar.

Menurut Ganjar, pihaknya menargetkan investasi yang masuk sebesar Rp. 47 triliun. Target ini hanya mencakup propinsi saja, sementara kabupaten dan kota punya target sendiri. “Kepentingannya akan berbenturan di sini, biasanya nanti masalahnya ada pada tata ruang yang berhadapan dengan tata uang,” kata Ganjar lagi.

Pada kesempatan itu Ganjar juga mengungkapkan bila dirinya baru saja menerima Duta Besar Rusia yang  mengatakan bahwa Rusia membutuhkan kacang. Yang tak kalah menarik, lanjut Ganjar, Duta Besar Rusia juga ingin memesan pepaya dan rambutan. “Besok Agustus saya diundang untuk menghadiri Indonesian Show di sana untuk memamerkan komoditas kita,” ujar Ganjar. [YUK]