Koran Sulindo – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menuding Ketua Majelis Nasional, Juan Guaido sebagai “boneka” dari Amerika Serikat (AS). Majelis Nasional Venezuela dikuasai kaum oposisi yang pro pada AS sehingga Guaido disebut sebagai agen AS.
“Ia adalah boneka AS, diciptakan oleh badan intelijen AS, merekalah yang mengendalikannya,” tutur Maduro seperti dikutip Sputniknews pada Senin (7/1).
Oposisi telah menguasai Majelis Nasional Venezuela sejak Januari 2016. Sedangkan Majelis Konstituante umumnya terdiri atas loyalis Maduro yang dipilih pada Juli 2017. Mereka bertugas untuk merancang amandemen Undang Undang Dasar Venezuela.
Sementara Guaido menjabat sebagai Ketua Majelis Nasional sejak pekan lalu. Mahkamah Agung akan melantik Maduro untuk periode keduanya sebagai Presiden Venezuela pada 10 Januari ini di hadapan Majelis Nasional.
Maduro berhasil memenangi pemilihan presiden pada 20 Mei 2018. Kemenangannya itu oleh oposan dikampanyekan sebagai curang dan tidak sah. Bahkan negara-negara di luar Venezuela seperti Peru bersama dengan Kelompok 5 Negara Amerika Latin plus Kanada ikut mengecam kemenangan Maduro.
Selain menyasar oposisi, Maduro mengatakan, Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton bersama dengan Presiden Kolombia, Ivan Duque merencanakan kudeta terhadap Maduro. Karena berbagai rencana itu, Maduro lantas memerintahkan Angkatan Bersenjata Venezuela untuk meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan tempur untuk mengalahkan skema imperialisme. [KRG]