LSI: Prabowo Masih Pesaing Kuat Jokowi di Pilpres 2019

Ilustrasi/setkab.go.id

Koran Sulindo – Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan Prabowo Subianto masih menjadi calon pesaing kuat Jokowi di Pilpres 2019. Sesuai tingkat popularitas masing-masing calon presiden dibagi tiga divisi.

Divisi satu adalah calon presiden yang popularitasnya di atas 90 persen, yakni dari nama-nama yang akan bertarung hanya Prabowo Subianto yang masuk dalam divisi satu karena popularitas Prabowo di angka 92,5 persen.

“Divisi dua adalah tokoh calon presiden yang popularitasnya di antara 70-90 persen, yakni Anies Baswedan sebesar 76,7 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 71,2 persen,” kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, di Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Menyusul divisi tiga adalah calon presiden yang popularitasnya di antara 55-70 persen. Calon yang memenuhi kriteria ini hanya mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

“Popularitas Gatot sebesar 56,5 persen. Nah, diprediksi di antara empat nama ini yang kemungkinan besar menjadi penantang Jokowi di Pilpres 2019 nanti,” katanya.

Menurutnya, popularitas penting karena sebagai modal awal para tokoh untuk bertarung. Selain Prabowo, selisih elektabilitas para calon presiden penantang Jokowi lainnya tak berbeda jauh satu sama lainnya, katanya.

“Jokowi masih menjadi calon terkuat disebabkan dua hal. Pertama elektabiktas masih unggul dan kepuasan publik terhadap kinerja di atas 70 persen,” katanya.

Tingkat kepuasan kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden di atas 70 persen.

Responden sangat puas terhadap kinerja Jokowi sebesar 9,30 persen dan yang menyatakan cukup puas sebesar 65,60 persen.

“Artinya jika digabung antara mereka yang sangat puas dan cukup puas, maka kepuasaan terhadap kinerja Jokowi sebesar 74,90 persen. Sementara 21,30 persen publik yang menyatakan kurang puas,” kata Adjie.

Hasil survei LSI tersebut diambil dari 1.200 responden yang menjadi sampel dan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner pada 7-14 Januari 2018.

LSI menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of errorplus minus 2,9 persen.

Sementara untuk elektabilitas sebagai calon presiden, Jokowi masih unggul dibandingkan elektablitas sejumlah nama yang berpotensi menjadi lawan di pemilihan Presiden 2019 mendatang. [CHA]