Kejadian longsor pada jalur tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) mengakibatkan lajur 1 tol tersebut mengalami kebolongan. Akibatnya akan mempengaruhi arus lalu lintas mudik Lebaran 2024.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut kejadian itu murni bencana alam bukan karena kesalahan manusia. Longsor terjadi pada daerah rawan bencana dan sudah terjadi sebelumnya.
“Itu adalah bencana ya, bukan karena kesalahan siapa-siapa karena memang tanah di daerah Sukabumi itu sangat fragile. Kereta api kita dua kali ada longsor di situ,” ujar Budi Karya.
Selagi menunggu jalan itu diperbaiki, masyarakat bisa menggunakan jalan arteri. Mengingat Jalan Tol Bocimi baru diresmikan pada Agustus 2023 sehingga tentu masyarakat sudah mengetahui jalur arteri lain yang bisa dilalui.
Budi juga menyampaikan bahwa Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kakorlantas telah meninjau lokasi longsoran dan menargetkan agar lubang pada jalan tol ini selesai diperbaiki sebelum Lebaran pada 10 April mendatang.
Namun waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalan tersebut tergantung pada seberapa besar lubang yang longsor.
“Kalau itu ada suatu yang masif katakanlah sepanjang 1 km ya enggak bisa (diselesaikan sebelum Lebaran 2024), tapi kalau itu cuma 50 meter mungkin bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebelumnya telah meninjau penanganan darurat Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Km 64+600 A yang mengalami longsor. Basuki bilang, penanganan sementara telah mulai dilakukan dengan pemasangan tiang pancang (sheet pile) untuk memperkuat bagian timbunan jembatan yang longsor.
“Untuk penanganan sementara dalam tiga hari ini akan dipasang sheet pile dan ditutup terpal agar terlindungi dari hujan. Kemudian, Senin (8/5/2024) nanti kita akan monitor kembali dan tes beban. Kami akan upayakan jalur B tetap dapat digunakan satu arah bagi kendaraan kecil untuk kelancaran mudik Lebaran 2024,” kata Basuki.
Selanjutnya untuk penanganan permanen, Menteri Basuki mengatakan akan dilakukan setelah periode mudik Lebaran 2024.
“Penanganan permanen akan kita upayakan selesai dalam waktu sekitar dua hingga tiga bulan,” lanjut Basuki.
Basuki juga menyebut Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan melakukan pengecekan secara menyeluruh pada titik-titik rawan longsor pada ruas Tol Bocimi. [DES]