Tim SAR masih melakukan pencarian korban tanah longsor di Cisolok, Sukabumi. [Foto/Basarnas]

Koran Sulindo – Jumlah korban jiwa akibat bencana tanah longsor yang menimpa Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Sukabumi bertambah menjadi 16 orang hingga, Selasa (1/1) malam.

Proses pencarian korban longsor pada hari itu dihentikan karena cuaca buruk dan suasana di sekitar lokasi mulai gelap. Pencarian akan kembali dilanjutkan hari ini.

Proses pencarian dan evakuasi korban tertimbun menggunakan sejumlah alat berat.

Komandan Koerem 061 Suryakencana, Kolonel Muhammad Hassan seperti dikutip Tribun Jabaw menyebut jumlah korban yang terindikasi tertimbun material longsor jumlahnya mencapai 35 orang.

Dengan ditemukan 16 jenasah korban, diperkirakan masih terdapat 19 orang lainnya yang belum ditemukan.

“Jumlah warga yang berada di kampung itu sebanyak 101 jiwa. Terus ada satu orang bayi yang meninggal di rumah sakit. Jadi datanya sebanyak 16 korban yang sudah ditemukan termasuk bayi yang meninggal di rumah sakit,” kata dia,

Berdasarkan informasi, tujuh orang yang sebelumnya sudah ditemukan itu masing-masing teridentifikasi bernama Hendra, Sasa, Ukri, Riska, Ahudi, Rita, dan Yanti. “Sisanya nanti yang belum teridentifikasi kami akan bawa ke DVI untuk diidentifikasi,” kata Hassan.

Seperti diketahui, akibat derasnya intensitas hujan dari perbukitan longsor menuruni lereng dan menimbun kampung yang terletak di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Senin, 31 Desember 2018.

Hingga kini, tercatat 63 warga selamat dan 3 orang lainnya mengalami luka-luka. Mereka dirujuk ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu. Sementara 16 warga lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Korban meninggal tersebut termasuk seorang bayi berusia 3 bulan yang sebelumnya berhasil dievakuasi dalam keadaan hidup pada Senin malam, akhirnya meninggal dunia pada Selasa (1/1) pagi.

Proses evakuasai sejauh ini masih mengalami kendala akibat cuaca buruk meskipun dua alat berat telah dikerahkan untuk membantu pencarian. Hujan yang terus menerus mengguyur menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi ditambah lagi akses menuju lokasi bencana yang sulit.

“Alat berat kami susah menjangkau lokasi, karena memang kondisi jalan yang kecil dengan tanjakan yang curam, namun kami akan mencoba secara manual saat hujan reda,” kata Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman.

Kepala Pusat Data dan Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut sedikitnya 34 rumah tertimbun material longsoran. Namun, berdasarkan laporan terbaru, longsor dipastikan menimbun 30 rumah dengan rincian 32 kepala keluarga atau sekitar 101 jiwa terdampak.

Menurut BNPB, Cisolok termasuk zona bahaya longsor sedang dan tinggi. Menurut Sutopo, zona ini dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau lereng.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memperkirakan terdapat 33 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang masuk kategori longsor menengah hingga tinggi pada Januari 2019.[TGU]