Koran Sulindo – Limbah bekas penangan medis ditemukan berserakan di Tempat Pembuangan Sampah Akhir Ciniru, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Temuan bekas limbah medis itu berdasarkan hasil penelurusan di TPA Ciniru pada Selasa (27/4) pagi. Bedasarkan pengamatan, limbah kategori B3 itu berserakan di sejumlah titik.
Titik pertama, terlihat bekas limbah medis itu berada di pinggir jalan pintu masuk TPA Ciniru yang terdiri dari sarung tangan, masker, kantong infus, kardus obat dan tempat bekas jarum suntik.
Tak hanya disitu, bekas limbah medis juga ditemukan beberapa meter dari titik pertama. Hanya saja, bekas limbah medis itu tak sebanyak seperti temuan awal. Di titik kedua bekas limbah medis itu hanya masker dan bekas kardus obat.
Kemudian bekas limbah medis itu juga ditemukan dekat tempat pemerataan sampah rumah tangga. Di situ, diakui salah satu pemulug, Saniah (65) juga kerap ditemukan bekas limbah medis.
“Ada, kan memang diturunin (dibuang) disini. Kalau turun lima kontener (mobil truk box), gak nentu, biasanya pagi kadang siang,” kata Saniah ketika ditemui.
Bekas limbah medis yang dibuang di TPA Ciniru itu, kata Saniah, terdiri dari bekas botol infus, jarum suntik, sarung tangan, masker dan bekas kardus obat.
“Ada disini karena dibuang di sini, gak tau kalau gak melibatkan pihak ketiga (pengelolan bekas limbah medis), kadang jarum suntik juga ada, kalau turun ya di sini,” kata Saniah sambil menunjuk ke arah bongkaran mobil.
Saniah mengaku tidak mengetahui secara pasti apakah bekas limbah medis itu, merupakan bekas penanganan Covid-19. “Gak tahu, tapi memang limbah-limbah medis itu dibuang di sini, udah lama,” kata dia.
Limbah bekas penanganan medis yang berserakan di TPSA Sampah Ciniru, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ternyata memang kerap dibuang oleh pihak rumah sakit di Kuningan.
Hal itu diakui oleh Rohmat (52), yang merupakan penanggung jawab alat berat di TPA Sampah Ciniru, Selasa (27/4) siang.
“Iya (rutin) memang dibuang oleh pihak rumah sakit, dari Luragung, dan Kota Kuningan,” kata Rohmat.
Bekas limbah medis itu, kata dia, seperti jarum suntik, masker, botol infus, dan alat pelindung diri. “Waktu pertama (Covid-19) itu banyak, tapi gak tahu sekarang, tapi kalau yang botol infus, jarum suntik itu masih ada,” kata Rohmat.
Limbah bekas medis itu, kata dia diangkut oleh mobil Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan. Mobil tersebut khusus untuk limbah penanganan medis.
“Mobil LH, tapi khusus kontainer,” kata dia.
Rohmat melanjutkan bahwa limbah bekas penanganan medis itu bila tiba di TPA sampah Ciniru sudah terbungkus oleh plastik. Bila tiba, langusung habis dibawa oleh pemulung yang kesehariannya mengais rezeki di TPA sampah Ciniru.
“Bukan dikarungan, tapi di plastik semua, sekarang udah habis karena langsung diambil pemulung. Datang tuh langsung habis, karena laku semua (kalau limbah medis mah,” beber dia.
Sementara, seorang pemulung yang keseharian mengais rezeki di TPA sampah Ciniru, Saniah (65) membenarkan bahwa dirinya kerap menjumpai limbah bekas penanganan medis.
Saniah mengaku kerap menemukan jarum suntik, APD, sarung tangan, kardus obat dan botol infus yang sudah bercampur dengan limbah rumah tangga.
“Masih jarum suntik juga ada, APD juga ada,” kata dia.
Sebelumnya, temuan bekas limbah medis itu berdasarkan hasil penelurusan di TPSA Ciniru pada Selasa (27/4) pagi. Bedasarkan pengamatan, limbah kategori B3 itu berserakan di sejumlah titik.
Titik pertama misalnya, bekas limbah medis itu berada di pinggir jalan pintu masuk TPA Ciniru yang terdiri dari sarung tangan, masker, kantong infus, kardus obat dan tempat bekas jarum suntik.
Tak hanya disitu, bekas limbah medis juga ditemukan beberapa meter dari titik pertama. Hanya saja, bekas limbah medis itu tak sebanyak seperti temuan awal. Di titik kedua bekas limbah medis itu hanya masker dan bekas kardus obat.
Kemudian bekas limbah medis itu juga ditemukan dekat tempat pemerataan sampah rumah tangga. [Wis]