Koran Sulindo – Perwira intelijen Venezuela (SEBIN) menangkap Roberto Marrero, Kepala Staf pemimpin oposisi Juan Guaido. Lewat media sosial, Guaido yang menjadi boneka Amerika Serikat (AS) itu menuliskan tentang penangkapan Marrero.
Dikatakan Guaido sebagaimana yang diberitakan Channel News Asia pada Kamis (21/3), aparat intelijen Venezuela menangkap Marrero di rumahnya, Caracas. Penangkapan terhadap Marrero disebut terjadi pada siang hari.
“Mereka menangkap Marrero, staf saya dengan menggunakan dua senapan dan granat. Kami tidak tahu keberadaannya. Ia harus segera dibebaskan,” tulis Guaido dalam akun twitternya.
Soal ini, AS pernah mengingatkan pemerintah Venezuela agar tidak menahan Guaido dan semua pejabat yang membantunya. Karena itu, menanggapi penangkapan ini, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyerukan pembebasan Marrero.
Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara pada 23 Januari lalu dan mendapat dukungan dari AS dan sekutunya di Eropa serta Amerika Latin. Upaya Guaido itu disebut melanggar konstitusi Venezuela dan merupakan upaya kudeta terhadap pemerintahan sah Presiden Nicolas Maduro.
Maduro yang terpilih sebagai presiden secara demokratis mendapat dukungan dari militer dan rakyat Venezuela. Juga mendapat dukungan dari Rusia, Meksiko, Iran dan Tiongkok.
Pompeo lewat akun twitternya mengatakan, AS mengutuk penangkapan terhadap Marrero yang merupakan kepala staf presiden sementara Guaido. Karena itu, pihaknya menyerukan agar Marrero segera dibebaskan. Mereka yang terlibat dalam penangkapan itu harus bertanggung jawab, tulis Pompeo.
Mengenai sikap AS, Presiden Donald Trump mengatakan, semuanya masih dalam pertimbangannya. Semua opsi masih terbuka termasuk menggunakan kekuatan militer jika dianggap perlu. Sementara Maduro setiap hari mengimbau agar persoalan dalam negeri Venezuela dilakukan dengan dialog.
Ia mengecam sikap imperialisme AS yang berusaha menjatuhkannya dari kursi presiden. AS bahkan secara terang-terangan mendukung Guaido dan membantunya berkeliling Amerika Latin untuk mendapatkan dukungan dari negara tetangganya yang sama-sama pemimpin sayap kanan.
Militer yang loyal terhadap Maduro telah memblokade perbatasan Venezuela dan Kolombia lantaran orang-orang suruhan AS serta Guaido memaksa untuk memasok “bantuan kemanusiaan” ke negara itu. Soal penangkapan Marrero, SEBIN menggerebek rumahnya dan membawanya untuk diperiksa.
Marrero yang bertetanggaan dengan rumah seorang anggota parlemen oposisi, Sergio Vergara mengatakan, pihaknya melihat Marrero digelandang SEBIN. Sementara dirinya tidak ditangkap SEBIN. Aparat SEBIN juga ikut menggeledah rumahnya selama 2 jam sambil menanyakan keberadaan Marrero. [KRG]