Kartu-kartu ucapan yang menunjukkan Krampus menghukum anak-anak nakal sebelum Natal. (Sumber: Sulindo/Benedict Pietersz)
Kartu-kartu ucapan yang menunjukkan Krampus menghukum anak-anak nakal sebelum Natal. (Sumber: Sulindo/Benedict Pietersz)

Kebanyakan orang lebih familiar dengan sosok Santo Nicholas dan Santa Claus yang terkenal suka membagikan hadiah kepada anak-anak pada hari Natal. Namun orang-orang di Eropa juga memercayai sesosok makhluk menyeramkan bernama Krampus.

Dalam cerita rakyat Alpen, Krampus adalah monster setengah kambing dan setengah iblis, berbulu hitam lebat, berlidah panjang seperti ular, dan bertanduk. Krampus diyakini berasal dari Jerman, sebab namanya berasal dari kata Jerman Krampen, yang berarti “cakar”.

Legenda mengenai makhluk ini bermula sebagai tradisi Natal Jerman pada abad ke-12. Pada awal Desember, anak-anak Jerman mulai mendengar bisikan tentang keberadaan makhluk berbulu gelap dengan tanduk dan taring.

Krampus disebut akan memasuki kota-kota, mengejar anak-anak nakal, dan memasukkan mereka ke dalam keranjang. Dia lalu akan memukuli mereka dengan seikat ranting pohon birch dan tongkat atau mencambuk dengan rantai. Dalam beberapa kasus, dia memakan atau menenggelamkan anak-anak nakal atau membawa mereka ke neraka.

Beberapa versi cerita menyebut Krampus sebagai teman jahat Santo Nicholas. Mereka akan datang pada malam tanggal 5 Desember—ini disebut sebagai Krampusnacht atau “Malam Krampus”. Keesokan harinya, pada Hari St. Nicholas, anak-anak yang baik akan menemukan hadiah di dalam sepatu bot, sementara anak-anak nakal harus merawat luka mereka.

Krampus dianggap bagian dari ritual pagan untuk merayakan titik balik matahari musim dingin. Dia diyakini sebagai putra Hel, dewa dunia bawah bangsa Nordik. Seiring menyebarnya agama Kristen, gereja Katolik berniat melarang legenda Krampus karena kemiripannya dengan iblis, tetapi pada akhirnya dia dikaitkan dengan Natal.

Pada abad ke-21, banyak negara Eropa seperti Austria, Jerman, Swiss, Liechtenstein, Italia, dan Republik Ceko terus merayakan Krampusnacht dengan parade. Penduduk kota akan berpakaian seperti Krampus dan berlarian di jalan-jalan untuk mengejar anak-anak dan orang tua yang nakal. Tradisi ini disebut Krampuslauf yang berarti Krampus Berlari.

Ada juga yang mengirimkan Krampuskarten, atau kartu ucapan Krampus, berisi gambar yang memperlihatkan makhluk tersebut menghukum anak-anak nakal serta bertuliskan “Gruss vom Krampus” atau “Salam dari Krampus”. Tradisi yang satu ini dipicu oleh perkembangan pesat industri kartu pos di Jerman dan Austria pada tahun 1890-an.

Bagi orang-orang di negara-negara Eropa, merayakan legenda Krampus merupakan bagian dari adat istiadat musim dingin seperti halnya berfoto dengan Santa Claus saat Natal di Amerika Serikat. Namun uniknya, Krampus juga semakin populer di Amerika Serikat. Festival Krampus diadakan di seluruh negeri di Los Angeles, Philadelphia, dan New York, orang-orang membeli Krampuskarten, atau memakai sweater bergambar Krampus untuk menghadiri pesta Krampus lokal. [BP]