Koran Sulindo – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyerahkan data satelit penginderaan jauh beresolusi tinggi untuk mendukung berbagai sektor kegiatan pemerintah, seperti sektor kehutanan, pertanian, kewilayahan, kelautan, perikanan, pertambangan, keamanan, pajak, pariwisata, dan perencanaan tata ruang.
Data satelit tersebut diharapkan dapat mempercepat perencanaan pembangunan nasional. Selain itu, penyerahan data satelit ini juga merupakan implementasi dari UU No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2012.
Pengadaan citra satelit penginderaan jauh resolusi tinggi secara satu pintu oleh LAPAN akan meningkatkan efisiensi anggaran negara untuk pengadaan citra, dan mencegah terjadinya duplikasi dalam citra penginderaan jauh.
“Dengan dijadikan satu institusi sebagai penyedia data, diharapkan menjadikan kita semua memiliki kesamaan dalam data. Tidak ada lagi sengketa terhadap posisi lokasi tertentu,” kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, dalam acara peresmian sistem penerimaan data penginderaan jauh resolusi sangat tinggi, serah terima data, dan Rakernas Data Penginderaan Jauh di Jakarta, Selasa (30/1/2018), seperti dikutip antaranews.com.
Menristekdikti mengapresiasi LAPAN atas beroperasinya sistem penerima data penginderaan jauh resolusi sangat tinggi, yaitu data penginderaan jauh optis dengan resolusi spasial 50 cm dan data SAR yang telah beroperasi sejak akhir tahun 2017.
“Peran riset dan teknologi harus menjadi pemacu kemajuan bangsa. Seluruh program di bidang riset dan teknologi harus mampu menciptakan nilai tambah sumber daya alam dalam rangka transformasi ekonomi nasional menjadi Innovation Driven-Economy,” kata Nasir.
Sementara itu, Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, mengatakan data satelit penginderaan jauh beresolusi tinggi dan sangat tinggi tersebut diberikan kepada 21 kementerian dan lembaga pemerintah, TNI, Polri, 34 pemerintah provinsi, dan 40 pemerintah kebupaten atau kota.
“Semoga dengan forum ini kita bisa bekerja sama mengoptimalkan citra satelit,” kata Thomas.
Contoh pemanfaatan data satelit tersebut yaitu dalam sektor perpajakan. Data satelit mampu membantu penghitungan objek pajak seperti lahan perkebunan dan pertambangan, sehingga hal ini tentunya membantu dalam meningkatkan pendapatan pajak negara.
Pemanfaatan lain dari data penginderaan jauh resolusi sangat tinggi ini dari LAPAN ini khususnya untuk mengetahui data tambang dan kondisi lingkungan, menurut Thomas, juga dilakukan oleh Bareskrim.
Karena itu, LAPAN selalu berupaya memastikan cadangan data-data penting ini tersimpan dengan aman dengan menempatkan ‘back up’ di Stasiun Bumi Pare-pare, Sulawesi Selatan, selain di Stasiun Bumi Pekayon, Bekasi, Jawa Barat.
Kerja Sama dengan Airbus
LAPAN menggandeng Airbus untuk menghasilkan dan mendistribusikan data satelit penginderaan jauh beresolusi tinggi dan sangat tinggi dengan spasial hingga 50 centimeter (cm) tersebut.
“Kerja sama dengan nilai Rp210 miliar hanya untuk perolehan data atau biaya langganan/pembelian data untuk 2016,” kata Thomas.
Nilai data penginderaan jauh dengan resolusi sangat tinggi yang telah didistribusikan kepada 21 kementerian dan lembaga pemerintah, TNI, Polri, 34 pemerintah provinsi, dan 40 pemerintah kabupaten atau kota hingga saat ini mencapai Rp7,4 triliun.
Ada penghematan anggaran hingga Rp6 triliun dengan menjalankan sistem Bank Data Penginderaan Jauh Nasional ini, mengingat tidak ada duplikasi penganggaran lagi di K/L maupun pemerintah daerah untuk pengadaan citra satelit resolusi tinggi hingga sangat tinggi ini.
Adanya sistem penerima data penginderaan jauh resolusi sangat tinggi, optik, dan SAR yang pada kesempatan tersebut diluncurkan Oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, menurut dia, maka kemampuan menghasilkan dan mendistribusikan data penginderaan jauh LAPAN semakin baik, tentu dengan resolusi yang semakin tinggi.
Data yang sudah bisa disediakan antara lain dari Landsat dengan resolusi spasial 30 meter (m), SPOT 1,5 m, hingga kini dengan kerja sama dengan Airbus mampu menghasilkan resolusi hingga 30 cm dengan kualitas yang terus meningkat.
LAPAN akan melengkapi data penginderaan jauh dengan citra radar yang akan menjawab persoalan tutupan awan, terutama daerah-daerah seperti Kalimantan dan Papua. [DAS]