Koran Sulindo – Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas hari Minggu, 22 September 2019.
Berdasarkan catatan Balai Penyeledikian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta guguran awan panas tersebut terjadi pukul 11.36 WIB.
BPPTKG mencatat guguran awan panas tersebut memiliki amplitudo 70 mm dan berdurasi 125 detik.
Kepala BPPKTG Hanik Humaida menyebut kolom awan mencapai ketinggian 800 meter dari puncak. Letusan mengakibatkan hujan abu tipis yang terpantau dari sisi barat Dusun Tunggularum, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
Selain itu aktivitas lain yang terpantau diantaranya adalah gempa guguran sebanyak 28 kali, gempa low frekuensi 1 kali dan gempa tektonik terjadi sebanyak 2 kali.
“Terjadi guguran awan panas dengan jarak luncur kurang lebih 1.150 meter ke arah hulu kali Gendol,” kata Hanik, Minggu, (22/9).
Sampai saat ini BPPTKG belum menaikkan status Merapi dan tetap di level waspada atau di level 2. Namun, BPPTKG juga mengimbau khususnya kepada masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana III untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Guguran awan panas hari ini merupakan kali ketiga dalam dua hari terakhir yang terjadi di Puncak Gunung Merapi. Awan panas yang pertama terjadi tanggal 20 September 2019 yang lalu tepatnya pukul jam 17.48 WIB.
Sedangkan yang kedua terjadi 21 September 2019 dini hari pukul 01.38 WIB dengan amplitudo maksimum 60 mm dan jarak luncurnya 1150 meter. Guguran itu mengarah ke hulu kali Gendol dengan jarak luncur antara 450 hingga 850 meter.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terakhir kali tercatat pada bulan Mei 2018 yang meski berstatus normal mengeluarkan suara gemuruh disertai asap membumbung.
Letusan tersebut memunculkan asap setinggi hingga 5.500 meter ke udara tersebut diketahui merupakan letusan freatik.
Aktivitas itu berlangsung beberapa hari dengan hujan abu mengguyur wilayah barat gunung yaitu Magelang bahkan hingga Kebumen yang berjarak lebih dari 40 kilometer.
Gunung Merapi kembali meletus bulan Juni 2018 dengan durasi 2 menit dengan ketinggian kolom letusan sekitar 6.000 meter dari puncak, atau sekitar 8.968 meter di atas permukaan laut.
Sebelumnya, Gunung Merapi juga tercatat meletus pada tahun 2010 dan 2006.[TG]