Kubu Prabowo Klaim Doa Mbah Moen, Hasto: Orang Tua Doakan Anaknya ‘yang Nakal’

Ilustrasi: (kiri ke kanan) Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung dan para senior Ginandjar Kartasasmita saat deklarasi Alumni Menteng 64 di Gedung Joeang/istimewa

Koran Sulindo – Polemik doa yang disampaikan KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) salah menyebut nama Prabowo Subianto menjadi viral. Kubu Prabowo-Sandiaga Uno menyatakan Mbah Moen justru mendoakan Prabowo, padahal doanya dilakukan di dekat Jokowi.

Menanggapi polemik itu, Sekretaris TKN Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan bahwa seorang kiai selalu punya tradisi mendoakan anak-anaknya. Apalagi yang menjadi pemimpin nasional. Dan di dalam doa, biasanya sebagai orang tua, kiai mendoakan yang memang perlu diperhatikan.

“Orang tua itu mendoakan anak-anaknya yang nakal agar baik. Itu orang tua seperti itu,” kata Hasto, seusai menghadiri deklarasi dukungan Alumni Menteng 64, di Jakarta Pusat, Minggu (3/2/2019).

Hasto memastikan bahwa Mbah Moen pasti memberikan dukungan sepenuhnya kepada Jokowi. Sebab kepemimpinan Jokowi yang memang terbukti untuk rakyat. Apalagi anak Mbah Moen, Gus Yasin, kini menjadi wakil gubernur Jawa Tengah.

“Gus Yasin menjadi wakil gubernur karena dicalonkan oleh PDI Perjuangan,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu.

Menanggapi Ketua Umum PPP Romahurmuzy yang terkesan panik sampai menyampaikan koreksi doa Mbah Moen, Hasto menjawab itu karena yang bersangkutan bersemangat memenangkan Jokowi.

“Tapi anda istiqamah bahwa Mbah Moen dukung Jokowi?” tanya wartawan.

“Ya. Dukungan itu sudah confirmed,” jawab Hasto.

Menyoal Cawapres Sandiaga yang mengklaim bahwa perbedaan elektabilitasnya dengan pasangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin kini tinggal 9 persen, nenurut Hasto, klaim Sandiaga itu berbeda dengan hasil survei berbagai lembaga yang independen serta survei pihaknya.

“Dari survei kami, minimum perbedaannya itu 20,3 persen,” katanya.

Belum lagi dihitung dengan keunggulan di media sosial, pihaknya kini unggul 60,3 persen dibanding Tim Prabowo-Sandi. Sehingga pernyataan Sandiaga dilihat sebagai sebuah klaim. Dan hal itu biasa dalam pertarungan politik.

Yang jelas, sambung Hasto, siapapun belum bisa menjawab soal apa keunggulan prestasi dari Prabowo-Sandi dibanding dengan Jokowi-KH Ma’ruf. Dari berbagai kelompok masyarakat yang mereka temui, belum satupun yang bisa menjawab keunggulan prestasi Prabowo-Sandi.

“Setiap pertemuan dengan masyarakat kami selalu bertanya, sebutkan 3 keberhasilan Pak Prabowo, banyak yang kesulitan menjawab itu. Silahkan dijawab oleh mereka, apa tiga keberhasilan Pak Prabowo untuk bangsa dan negara,” kata Hasto. [CHA]