Solidaritas untuk Kuba [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Pemerintah Kuba mengutuk dan menolak upaya kudeta yang didukung imperialis Amerika Serikat (AS) terhadap pemerintahan sah Venezuela. Upaya kudeta terhadap pemerintahan Venezuela di bawah Presiden Nicolas Maduro dilakukan oleh boneka yang melayani kepentingan AS.

Karena situasi itu, demikian Granma, situs resmi Partai Komunis Kuba, pemerintah Kuba bersolidaritas penuh kepada Maduro. Situasi tersebut membuat Maduro memobilisasi rakyat untuk mempertahankan kedaulatan, kedamaian dan konstitusi setelah upaya kudeta yang dirancang AS melalui bonekanya di Venezuela.

Adapun upaya kudeta itu tergambar dari upaya provokasi Ketua Majelis Nasional Venezuela, Juan Guaido yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara Venezuela. Dan deklarasi itu kemudian diakui oleh AS dan sekutunya.

Dukungan terhadap Maduro juga mengalir dari komunitas internasional seperti Tiongkok dan Rusia. Kedua negara ini mengutuk intervensi asing terhadap kedaulatan Venezuela. Sementara Dewan Perwakilan Rakyat (CNE) Venezuela menegaskan, agar setiap pihak menghormati kedaulatan rakyat yang secara konstitusional terpilih sebagai presiden untuk periode kedua pada Mei 2018.

Ketua CNE, Tibisay Lucena mengutuk secara keras upaya kudeta terhadap pemerintahan Maduro yang tentu saja melanggar konstitusi. Seperti CNE, Ketua Mahkamah Agung Venezuela, Maikel Moreno mengatakan, pihaknya mengakui keterpilihan Maduro dan konstitusional. Ia mengecam upaya kudeta tersebut dan tentu saja bertentangan dengan kehendak rakyat.

Jaksa Agung, Tarek William Saab mengatakan, atas nama kehendak rakyat, pihaknya mengutuk upaya kudeta dan menyokong sepenuhnya pemerintah Maduro. Dukungan serupa juga datang dari 19 gubernur di Venezuela yang menyatakan dukungan terhadap perdamaian, penghormatan terhadap demokrasi dan kedaulatan negara.

Pihak militer juga menyatakan dukungannya terhadap Maduro dan mengakuinya sebagai panglima tertinggi serta menolak intervensi asing terhadap masalah internal Venezuela. Menteri Pertahanan, Vladimir Padrino menekan, pihak militer Venezuela akan mempertahankan konstitusi sebagai alat menjaga kedaulatan negara.

Negara-negara yang tergabung di dalam ALBA mendukung dan mengakui Maduro sebagai Presiden Venezuela yang sah. Juga mendukung Maduro dalam menghadapi upaya kudeta yang disokong oleh AS. Karena itu, ALBA hanya akan mengakui perwakilan-perwakilan Venezuela yang ditunjuk oleh Maduro karena tidak ada pemerintahan sementara di negara itu.

Berdasarkan laporan teleSUR, Presiden Rusia, Vladimir Putin setelah bertemu dengan Maduro menyatakan dukungannya dan mengecam intervensi asing terhadap Venezuela yang secara nyata merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Pemerintah Nikaragua juga sama menyatakan dukungan terhadap Maduro. Lalu, dukungan yang sama juga datang dari pemerintah Tiongkok.

Pemerintah Iran juga mendukung pemerintah dan rakyat Venezuela. Solidaritas yang sama juga datang dari Suriah terhadap Venezuela. Partai Komunis India mengecam dan mengkritik intervensi AS sambil menyerukan solidaritas global kepada pemerintah serta rakyat Venezuela. [KRG]