Kosmonot Rusia Oleg Kononenko Cetak Rekor Terlama di Luar Angkasa

Kosmonot Rusia Oleg Kononenko - NASA

REKOR baru 878 hari berada di luar angkasa berhasil ditorehkan kosmonot Rusia Oleg Kononenko. Ia memecahkan rekor itu pada 4 Februari 2024 setelah berada di International Space Station (ISS) selama dua setengah tahun secara kumulatif.

Pria berusia 59 tahun itu kini telah menghabiskan lebih dari 878 hari dan 12 jam di luar angkasa, melampaui rekannya dari Rusia Gennady Padalka, pemegang rekor sebelumnya yaitu 878 hari, 11 jam, 29 menit, dan 48 detik pada tahun 2015.

Kononenko sepanjang hidupnya telah melakukan lima perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sejak tahun 2008.

Ia mengaku bangga dengan pencapaian tersebut. Namun, Kononenko mengaku bahwa ia bepergian di antariksa bukan untuk memecahkan rekor, tetapi melakukan hal dia sukai.

“Saya bangga dengan semua pencapaian saya, tapi saya sangat bangga bahwa rekor total durasi tinggal manusia di luar angkasa masih dipegang oleh kosmonot Rusia,” ujar Kononenko.

Kosmonot Rusia itu mengatakan bahwa setiap perjalanan ke ISS memerlukan persiapan yang matang karena stasiun tersebut terus mengalami peningkatan. Namun kehidupan sebagai kosmonot adalah impian masa kecilnya yang menjadi kenyataan.

“Saya telah memimpikan dan bercita-cita menjadi kosmonot sejak saya masih kecil. Kesempatan untuk terbang ke luar angkasa, untuk hidup dan bekerja di orbit memotivasi saya untuk terus terbang,” kata Kononenko.

Perjalanan Kononenko ke ISS saat ini dimulai pada 15 September 2023, ketika ia mengangkasa bersama astronot NASA Loral O’Hara dan rekan senegaranya Roscosmos Nikolai Chub.

Saat ini, Kononenko masih harus bertugas di luar angkasa. Kosmonot berusia 59 tahun itu akan kembali ke Bumi bersama rekan-rekannya pada bulan September. Dengan masa tugas tersebut, total durasi Kononenko akan menjadi 1.110 hari saat pulang ke Bumi.

Kononenko mulai berlatih sebagai kosmonot saat berusia 34 tahun. Ia terpilih untuk program ISS dan berhasil melakukan dua perjalanan sekaligus di tahun 2008. Saat itu, Kononenko ditugaskan untuk memasang target docking di modul layanan Zvezda.

Setelah bergabung dalam misi ISS, karier Kononenko mengalami peningkatan. Kosmonot Roscosmos itu pernah menjadi anggota termuda di Eskpedisi 30, menjadi Komandan Eskpedisi 31, dan menjadi Komandan misi Soyuz TMA-3M.

Stasiun Luar Angkasa ISS tempat Kononenko melakukan pekerjaannya adalah salah satu kerja sama antara Amerika Serikat dan Rusia.

Badan antariksa Rusia Roscosmos telah mengumumkan pada bulan Desember lalu bahwa program kerja sama lintas penerbangan dengan NASA yang mengangkut astronot ke ISS jadi diperpanjang hingga tahun 2025. [DES]