Korban Tewas Gempa Pidie Diperkirakan Akan Bertambah

BNPB memperkirakan korban akibat gempar Pidie akan terus bertambah. Hingga hari ini jumlah korban tewas telah mencapai 102 orang [Foto: istimewa]

Koran Sulindo – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh diperkirakan akan terus bertambah. Karena itu, tim penyelamat bersam relawana kemanusiaan yang kini berjumlah sekitar 1.500 orang terus melakukan upaya pencarian para korban.

Tim penyelamat dan relawan akan dipusatkan di Meureudu, Pidie Jaya. Lokasi ini menjadi pusat pencarian korban karena mengalami kerusakan yang cukup parah akibat gempa yang mencapai kekuatan 6,5 SR itu. Akibatnya lebih dari 100 orang tewas dan ribuan bangunan hancur serta roboh.

“Jumlah korban tewas saat ini mencapai 102 orang dan ini bisa bertambah. Korban luka mencapai sekitar 600 orang. Tim penyelamat akan menjelajahi bangunan yang runtuh dengan melacak sinyal telepon seluler,” kata Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho seperti dikutip independent.co.uk, Kamis (8/12).

Selain korban tewas dan luka, ribuan orang terpaksa mengungsi dan masih takut untuk kembali ke rumah. Lebih dari delapan ribu orang menginap di tempat penampungan di Kabupaten Pidie Jaya pada Rabu malam.

Peristiwa gempa kali ini mengingatkan masyarakat akan gempa besar di Aceh yang menimbulkan tsunami pada 2004. Kekuatannya mencapai 9,1 SR dan menewaskan lebih dari 100 ribu orang. Masyarakat pun menjadi trauma.

Untuk keperluan korban gempa Pidie, pemerintah pusat segera akan mengirimkan berbagai bantuan antara lain tenda, tempat tidur, perlengkapan bayi dan generator. Sementara TNI telah mendirikan sebuah rumah sakit darurat dengan 12 dokter. Kementerian Kesehatan juga mengirimkan obat-obatan untuk keperluan korban luka.

Hasil survei lembaga geologi Amerika Serikat, pusat gempa berjarak 19 kilometer dari sebelah tenggara Sigli dengan kedalaman 17 kilometer. Badan ini menetapkan gempa tersebut tidak akan menimbulkan tsunami. Namun, pada Kamis pagi telah terjadi sebanyak 36 kali gempa susulan.

Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan gempa karena berada di kawasan “Ring of Fire” Pasifik. Aceh termasuk daerah yang rawan itu.

Data yang dimiliki BNPB menunjukkan hampir 600 bangunan mengalami rusak berat akibat gempa kemarin. Lokasi bangunan itu tersebar di Pidie Jaya, Pidie dan Bireun. Sebagian besar bangunan yang rusak adalah rumah, toko, masjid, rumah sakit, sekolah dan lain-lain. Jalan raya retak dan tiang-tiang listrik tumbang dan berserakan di jalan raya. [KRG]