Longsor di Jawa Tengah/BNPB

Koran Sulindo – Korban akibat longsor dan banjir di Jawa Tengah bagian selatan terus bertambah. Tim SAR gabungan pada Senin [20/6] pagi hingga siang berhasil menemukan 4 korban dalam kondisi meninggal dunia di Desa Donorati, Purworejo dan Desa Caok, Loano, Jawa Tengah.

Dengan demikian, total korban bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah mencapai 47 orang tewas dan 15 orang hilang. Hingga saat ini pencarian korban diutamakan di Desa Donorati dan Desa Caok/Karangrejo karena total orang hilang di kedua desa itu mencapai 14 orang.

“Personel gabungan yang diturunkan mencapai 250 orang. Terdiri atas tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO dan relawan masyarakat. Di Desa Caok/Karangrejo mencapai 200 orang,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB di Jakarta.

Sutopo mengatakan, akses jalan menuju lokasi pencarian korban kini sudah bisa dilewati alat berat. Kendati demikian, kewaspadaan mesti tetap dijaga mengingat kondisi tanah masih labil dan potensi longsor susulan masih tinggi.

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, bersama bupati Purworejo, ketua Komisi 8 DPR, dan pejabat lainnya juga telah tiba di lokasi untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat. Operasi SAR ditetapkan hingga 7 hari ke depan. Jika diperlukan masa pencarian dapat diperpanjang.

Longsor dan banjir terjadi di Purworejo, Kebumen dan Banjarnegara. Ketiga daerah ini disebut sebagai daerah yang rawan longsor. Pemicunya terutama adalah curah hujan yang tinggi. [Kristian Ginting/DS]