Beberapa korban erupsi Gunung Semeru sulit di evakuasi karena tertimun material letusan. - Antara
Beberapa korban erupsi Gunung Semeru sulit di evakuasi karena tertimun material letusan. - Antara

Korban letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur terus bertambah, hingga Minggu (5/1) tercatat 14 orang meninggal dunia, 56 orang luka-luka. Selain itu 9 lainnya belum bisa dipastikan kondisinya hilang atau meninggal sebab belum ditemukan.

“Per pukul 17.30 WIB ini jumlah korban meninggal dunia terdata hingga saat ini berjumlah 14 orang,” kata Pelaksana tugas Kepala Pusdatinkom BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Minggu malam.

Para korban mendapatkan perawatan di berbagai lokasi, korban luka berat di RSUD Haryoto delapan orang, RSUD Pasirian 6 orang, RS Bhayangkaran 3 orang, Puskesmas Penanggal 8 orang.

Warga yang selamat dari letusan sebagian masih berada di pengungsian, berdasar data BNPB dari 5.205 jiwa yang terdampak 1.300 orang berada di pengungsian.

Letusan Gunung Semeru berdampak cukup luas, ada dua kecamatan terdampak awan panas guguran yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Delapan kecamatan lainnya terdampak debu vulkanik yakni Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Pagelaran, Wajak, Kepanjen, Dampit, Bantur, dan Turen.

Utamakan penyelamatan warga

Demi meminimalkan korban jiwa, ketua DPR RI Puan Maharani mendorong pemerintah agar segera melakukan tanggap darurat. Menurut puan pemerintah daerah harus mengoptimalkan koordinasi dengan BPBD, TNI/Polri dan berbagai lembaga/instansi lainnya.

Ketua DPR itu pun meminta pemerintah dan seluruh instansi untuk mengutamakan penyelamatan warga yang terdampak erupsi.

“Kerahkan tim SAR terdekat untuk mengevakuasi warga. Hal ini harus menjadi prioritas,” Tegas Puan.

Selain evakuasi Puan menekankan ketersediaan logistik hingga perlengkapan medis bagi warga yang menjadi korban letusan Semeru. Pemerintah daerah pun diminta menyiapkan pengungsian yang nyaman bagi warga khususnya untuk balita, anak-anak, lansia serta ibu hamil dan menyusui. [DES]