Koran Sulindo – Dalam sidang luar biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI), pemimpin negara-negara Muslim diminta bersatu untuk menghadapi Israel. Seruan itu merupakan buntut dari serangan tentara Israel kepada rakyat Palestina di jalur Gaza yang menewaskan sekitar 60 orang dan ribuan orang terluka.
Seperti yang dilaporkan Al Jazeera News, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan, Israel harus bertanggung jawab atas pembantaian yang terjadi pada Senin lalu. Terlebih tindakan Israel itu segera memicu gelombang protes di berbagai negara mulai dari Asia, Afrika Utara hingga Timur Tengah.
Tindakan pemimpin negara-negara Muslim itu menjadi penting, kata Erdogan. Itu untuk mengingatkan pemerintah Israel dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita ada. Erdogan juga menggambarkan pembantaian rakyat Palestina itu sebagai bentuk “premanisme”, kejam dan teror sehingga Amerika Serikat (AS) akan terus dibayang-bayangi peristiwa itu karena mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Selain memeringati permulaan sejarah penjajahan Israel di Palestina, peristiwa pembantaian itu juga dipicu karena sikap AS yang meresmikan kantor kedutaan besarnya di Yerusalem. Itu sebabnya, ribuan rakyat Palestina memprotes sikap AS itu.
Sesungguhnya rakyat Palestina berkumpul untuk memeringati apa yang disebut sebagai Hari Nakba – sebuah peristiwa pada 1948 ketika tentara awal Zionis mengusir secara paksa sekitar 750 ribu orang rakyat Palestina dari tanah kelahirannya.
Dalam pertemuan itu, beberapa negara hanya mengirimkan perwakilannya. Semisal, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain. Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah ketika diberikan waktu berbicara mengatakan, AS menjadi bagian dari masalah, bukan menjadi solusi. Pemindahan kantor kedutaannya sesungguhnya sama dengan tindakan agresi terhadp negara Islam, terhadap Muslim dan Kristen.
Sedangkan Raja Yordania Abdullah II mendesak tiap-tiap negara membuat kebijakan mendukung perlawanan Palestina. OKI juga mengeluarkan seruan kepada PBB untuk membentuk penyelidikan internasional terhadap pembunuhan di jalur Gaza itu. Juga menciptakan perlindungan internasinal terhadap Palestina. [KRG]