Ilustrasi/Istimewa

Koran Sulindo – Parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK) yang merupakan pendukung paslon 01, Jokowi-KH Ma’ruf Amin, melakukan konsolidasi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (7/2/2019) malam. Pertemuan itu semakin memerkuat keyakinan TKN Jokowi-Ma’ruf Amin target kemenangan 60 persen suara di Cianjur akan tercapai.

Pertemuan antarparpol KIK itu dilakukan dalam rangkaian Safari Kebangsaan VII menyusuri wilayah selatan Propinsi Jawa Barat yang dipimpin Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto. Pertemuan dilakukan dengan diawali makan malam di Rumah Makan Sunda Jaya, Cianjur. Para petinggi parpol KIK Kabupaten Cianjur berkumpul, semuanya dari 9 partai.

Hasto didampingi Jubir TKN Ahmad Basarah dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Tubagus Hasanuddin.

Hasto meminta Tim Kampanye Daerah (TKD) segera merapatkan barisan untuk memasuki teritorial dari kealpaan tim Prabowo – Sandi di Cianjur. Sebab ternyata, temuan di lapangan, secara teritorial, Tim paslon 02 tak menguasai lapangan.

“Kekuatan dari Pak Prabowo dan Sandiaga ini sebenarnya ke Gerindra. Dari evaluasi teman-teman tadi, mereka tak didukung oleh kekuatan teritorial,” kata Hasto.

Disadari sepenuhnya, masyarakat yang belum mendukung Jokowi-Ma’ruf disebabkan masih termakan hoaks dan fitnah yang disebar lewat media sosial. Karena itu, parpol KIK wajib menguasai teritorial dan mengklarifikasi fitnah ke rakyat secara langsung.

“Jadi PDI Perjuangan, Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, Perindo, PSI dan PKPI semua bersama-sama turun melakukan ekspansi masif di Cianjur ini. Kami makin optimistis, di Cianjur bisa mencapai target 60 persen,” katanya.

Parpol yang tergabung dalam KIK harus mengetahui peran dan psikologis rakyat yang didekatinya. Seperti PPP dan PKB, harus menjelaskan dengan perspektif agama tentang Jokowi-Ma’ruf dibanding Prabowo-Sandi.

“Kemudian Golkar, PDI Perjuangan akan menggalang basis-basis kelas menengah, wong cilik, kemudian karyawan swasta. Ini kerja sama, dan bisa berjalan dengan baik,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu.

Terkait kerja sama ini dikatakan tidak ada partai politik di KIK yang akan dirugikan. Hasto mencontohkan, ketika elektabilitas Gerindra turun, maka akan membawa keuntungan bagi Golkar, Hanura dan NasDem.

“Ketika PKS turun, membawa keuntungan bagi PPP dan PKB. Itu sudah keuntungan politik bagi kami,” kata Hasto. [CHA]