KLB Beroperasi, Total Jumlah Penumpang hanya 62 Orang

Ilustrasi: Suasana kereta apil luar biasa KAI/antara

Koran Sulindo – Total jumlah penumpang hari pertama pengoperasian 6 perjalanan Kereta Api Luar Biasa (KLB) hanya 62 orang.

“Meski okupansinya tidak tinggi, pengoperasian KLB ini KAI tujukan untuk melayani masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang ketat,” kata VP Public Relations PT Kereta Api Indonesia (KAI), Joni Martinus, di Jakarta, Rabu (13/5/2020).

KLB jurusan Gambir – Surabaya Pasarturi hanya mengangkut sebanyak 27 penumpang; jurusan Surabaya Pasarturi – Gambir hanya ditumpangi 12 penumpang; Bandung – Surabaya hanya 11 orang;  Surabaya Pasarturi – Bandung hanya mengangkut 1 penumpang; Gambir – Surabaya Pasarturi 8 penumpang; dan Surabaya Pasarturi – Gambir hanya dinaiki 3 penumpang.

PT KAI menyatakan seluruh penumpang tersebut merupakan penumpang yang termasuk dalam masyarakat yang dikecualikan sesuai SE Gugus Tugas Covid-19.

Sementara itu sebanyak 96 personil bertugas pada Posko Satgas Covid-19 di berbagai stasiun untuk melakukan verifikasi berkas calon penumpang. Petugas berasal dari unsur internal KAI, Kemenhub, TNI, Polisi, BPBD, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan masing-masing daerah. Penumpang yang sudah diverifikasi berkasnya oleh Tim Satgas dapat langsung membeli tiket di loket stasiun keberangkatan penumpang.

KAI menjual tiket mulai H-7 keberangkatan, dan tiket yang telah terjual sampai 12 Mei pukul 17.30 mencapai 89 tiket. Terdapat 29 calon penumpang yang ditolak karena berkas yang diserahkan tidak lengkap.

“Pegoperasian KLB ini dikhususkan untuk masyarakat yang dikecualikan sesuai aturan pemerintah, dan bukan diperuntukkan untuk Angkutan Mudik Lebaran 1441 H,” kata Joni.

Mulai 12 Mei hingga 31 Mei 2020, KAI mengoperasikan KLB dengan rute Gambir – Surabaya Pasarturi pp (Lintas Utara dan Selatan) dan Bandung – Surabaya Pasarturi pp. Tiket dijual di loket stasiun keberangkatan penumpang. Pemesanan dan pembelian tiket dapat dilakukan mulai H-7 keberangkatan, oleh penumpang yang bersangkutan dan tidak dapat diwakilkan.

Direksi Baru

Sementara itu, Senin (11/5/2020) lalu di di Gedung Jakarta Railways Centre, Jakarta, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggelar serah terima jabatan direktur utama dari Edi Sukmoro ke Didiek Hartantyo.

“Berat sama dipikul ringan sama dijinjing, itu aroma kebersamaan yang saya rasakan. Setiap ada kendala perjalanan KA, komplain penumpang dan lain-lain pasti kita tak bisa tidur lelap karena sibuk mencari solusi dan bukan mencari alasan. Oleh karena itu saya bangga menjadi insan KAI,” kata Edi Sukmoro, yang menjabat Dirut KAI selama 7 tahun 3 bulan.

Ilustrasi: Dirut lama (kiri) dan Dirut baru/kai.co.id

Kemudian Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo mengucapkan terima kasih atas dedikasi Direksi yang telah purna tugas, sehingga KAI menjadi lebih maju seperti sekarang ini. Ia pun berharap bahwa kesinambungan dalam kepemimpinan dan silaturahmi dapat terus terjaga.

Selain Dirut, seluruh direksi PT KAI juga diganti. Direksi baru adalah Maqin U Norhadi yang menjabat sebagai Direktur Niaga; Agung Yunanto menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum; Jeffrie N Korompis sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha, dan Rivan A Purwantono sebagai Direktur Keuangan KAI. [RED]