Kisah Tragis Laika, Anjing Antariksa Soviet yang Tewas Saat Diterbangkan ke Orbit Bumi

Laika ditempatkan dalam kapsul pelatihan sebelum misi antariksanya. Karena keberhasilannya, dia dipandang sebagai pahlawan Soviet. (Sumber: The New Yorker)

Salah satu kesuksesan Uni Soviet selama Perlombaan Luar Angkasa dengan Amerika Serikat adalah meluncurkan sejumlah hewan hidup ke luar angkasa. Salah satu hewan yang terkenal pada masa ini adalah seekor anjing bernama Laika.

Pada tanggal 3 November 1957, Uni Soviet berhasil meluncurkan Laika dengan wahana antariksa Sputnik 2. Laika adalah seekor anjing campuran husky-spitz berusia 3 tahun, salah satu yang dipungut dari jalanan Moskow untuk program luar angkasa.

Para ilmuwan Soviet pada saat itu percaya bahwa hewan liar lebih cocok dengan lingkungan luar angkasa yang keras karena mereka telah terbiasa menghadapi suhu dingin, panas, dan kelaparan ekstrim. Anjing liar khususnya dipandang sebagai penyintas yang tangguh dan mewakili semangat Uni Soviet. Anjing liar betina dipungut karena berukuran lebih kecil dan lebih jinak.

Pelatihan Berat

Sebelum diluncurkan, Laika menjalani serangkaian pelatihan berat yang mencakup pengurungan dalam sebuah kandang. Secara bertahap, kandang itu diganti dengan yang berukuran lebih kecil untuk menyesuaikan dengan kondisi sempit di wahana antariksa.

Pengurungan ini sering berlangsung hingga 20 hari, mengakibatkan stres dan ketidaknyamanan fisik yang luar biasa.

Selain dikurung dalam kandang sempit, Laika dan anjing-anjing lainnya ditempatkan dalam sentrifus untuk mensimulasikan keadaan selama peluncuran wahana antariksa. Mereka juga terpapar suara-suara memekakkan telinga yang dirancang semirip mungkin dengan suara wahana antariksa saat lepas landas.

Laika berhasil bertahan dari pelatihan berat tersebut dengan luar biasa. Ini membuatnya dikagumi oleh para ilmuwan dan teknisi Uni Soviet. Laika awalnya dinamakan Kudryavka, yang dalam bahasa Rusia berarti “Si Keriting Kecil”. Karena dia menggonggong saat diperkenalkan ke publik melalui radio, dia disebut sebagai Laika, yang berarti “Penggonggong” dalam bahasa Rusia. Kedua nama itu akhirnya menjadi julukan manis untuknya.

Laika digambarkan sebagai anjing yang pendiam, menawan, dan rendah hati. Temperamennya yang tenang mungkin membuatnya mampu menghadapi pelatihan berat lebih baik daripada anjing-anjing lain.

Momen Bahagia Terakhir

Pada tanggal 31 Oktober 1957, Laika dimasukkan ke dalam kapsul satelit yang hanya memungkinkannya bergerak beberapa inci.

Para ilmuwan Soviet mempersiapkan Laika dengan hati-hati: mereka memasangkan alat sanitasi dan sensor di berbagai area tubuhnya untuk memantau detak jantung dan pernapasannya selama perjalanan. Laika juga dipakaikan baju antariksa dengan pengikat logam bawaan.

Dr. Vladimir Yazdovsky, salah seorang dokter yang terlibat dalam program luar angkasa Soviet, menguraikan hubungan antara biologi dan kedokteran dalam perjalanan luar angkasa. Dia memiliki kedekatan khusus dengan Laika.

Pada malam sebelum peluncuran, Dr. Yazdovsky dilaporkan membawa Laika pulang agar bisa bermain dengan anak-anaknya, agar anjing itu bisa merasakan momen bahagia terakhir. Para ilmuwan Soviet tahu bahwa Laika tidak akan kembali dalam keadaan selamat dari penerbangan antariksa.

Peluncuran dan Kematian

Para ilmuwan Soviet membangun wahana antariksa Sputnik 2 hanya dalam empat minggu berdasarkan beberapa sketsa kasar. Tenggat peluncurannya pun ketat. Ketergesaan ini disebabkan oleh ambisi Uni Soviet untuk menunjukkan keunggulan teknologinya selama Perang Dingin.

Uni Soviet belum memiliki teknologi yang memungkinkan Sputnik 2 untuk masuk kembali ke Bumi dengan aman. Itu sebabnya para pejabat Soviet sangat menyadari bahwa misi ini akan menewaskan Laika. Dan mereka tetap melaksanakannya.

Pada tanggal 3 November pukul 5:30 pagi, wahana antariksa Sputnik 2 lepas landas dengan gaya gravitasi yang mencapai lima kali lipat dari gravitasi normal. Suara dan tekanan selama penerbangan membuat Laika ketakutan. Detak jantungnya meningkat tiga kali lipat dari biasanya, sementara laju napasnya naik hingga empat kali lipat.

Laika berhasil mencapai orbit Bumi, tetapi hilangnya pelindung panas membuat suhu di dalam kapsul naik hingga mencapai tingkat berbahaya. Anjing manis ini meninggal beberapa jam setelah peluncuran karena hipertermia dan stres selama orbit keempat. Hipertermia adalah kondisi di mana suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dari biasanya. Hipertermia pada anjing ditandai dengan peningkatan suhu tubuh melebihi 103 Fahrenheit atau 39,4 Celcius.

Selama dan setelah penerbangan, Uni Soviet menyebarkan berita bohong bahwa Laika selamat. Namun pada 12 November, komunike Soviet akhirnya mengungkapkan bahwa Laika telah meninggal.

Kematian tragis Laika menimbulkan kesedihan mendalam, tapi pengorbanannya akan terus dikenang. Data yang terkumpul dari misinya membantu para ilmuwan Soviet memahami dampak gravitasi mikro atau keadaan tanpa bobot pada sistem kardiovaskular, fungsi pernapasan, dan respons stres. Pengetahuan ini sangat penting untuk merancang sistem dan protokol pendukung kehidupan bagi kosmonot Soviet di masa depan.

Kisah Laika juga menjadi bahan refleksi diri. Kematiannya memicu kemarahan dan perdebatan di seluruh dunia. Kelompok-kelompok kesejahteraan hewan mengecam penggunaan hewan hidup dalam eksperimen dan misi antariksa. Dalam perkembangannya, para ilmuwan menggunakan simulasi, robotika, dan inovasi lainnya agar tidak lagi bergantung pada subjek hidup. [BP]