Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) kini sedang goyang diterpa badai isu yang menghantam elitenya. Karena itu pula, sejumlah kader mereka, misalnya, di Semenanjung Sabah berpindah ke koalisi Pakatan Harapan partai pemerintah hari ini.

Untuk mengakhiri gonjang-ganjing ini, Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya. Dengan keputusan ini, ia berharap akan mengakhiri krisis yang terjadi di dalam partainya. Setelah pengunduran dirinya itu, maka pelaksana tugas partai diserahkan kepada Wakil Ketua Umum UMNO, Mohamad Hasan.

“Ketika krisis internal partai sedang terjadi, saya mengambil keputusan untuk memberikan kepercayaan kepada Mohamad Hasan sebagai pelaksana tugas Ketua Umum UMNO,” kata Ahma Zahid dalam keterangan resminya seperti dikutip Channel News Asia pada Selasa (18/12).

Ahmad Zahid menuturkan, dengan keputusan itu, ia berharap tidak ada lagi pengurus atau anggota parlemen dari UMNO menyeberangan mendukung pemerintah. Momentum ini diharapkan untuk berkonsolidasi memperkuat barisan di basis massa lewat slogan “UMNO Rises Again”.

Kendati telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi dan pencucian uang, Ahmad Zahid awalnya berkeras tetap menjadi Ketua Umum UMNO. Dalam penjelasannya lewat video langsung Facebook, Ahmad Zahid mengklaim, salah satu pendukung garis keras UMNO menginginkan Melayu tidak berkoalisi dengan pihak lain.

Sementara faksi lainnya menginginkan UMNO berkoalisi dengan beberapa partai seperti Partai Keadilan Rakyat, Partai Islam Malaysia dan lain sebagainya. Atas berbagai pertimbangan ini, Ahmad Zahid menyetujui bahwa UMNO memang tidak perlu berkoalisi dengan yang lain ketika akan menghadapi pemilihan umum.

UMNO sudah semestinya menjadi oposisi sambil berkonsolidasi memperkuat partai. Itu sebabnya, sudah dipastikan 100 persen, UMNO tidak akan berkoalisi. [KRG]