Koran Sulindo – Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengadakan pertemuan resmi dengan Ketua Parlemen Rusia Valentina Matvienko pada Minggu (3/3). Pertemuan itu merupakan bagian dari kunjungan resmi Rodriguez ke Rusia.
Dalam pertemuan itu seperti yang dilaporkan teleSUR, Matvienko memastikan dukungannya terhadap Venezuela terutama mengambil langkah untuk mencegah upaya Amerika Serikat (AS) yang ingin menyerang secara militer. Parlemen Rusia menyampaikan rasa prihatinnya kepada Venezuela.
Terlebih beberapa waktu ini, AS selalu mencari dalih agar bisa menggunakan kekuatan militernya untuk menyerang Venezuela. Matvienko juga menunjukkan rasa solidaritasnya kepada rakyat Venezuela dan menegaskan penghormatan Rusia atas kedaulatan negara itu.
“Hanya rakyat Venezuela yang berhak menentukan masa depan mereka,” kata Matvienko.
Dalam kunjungannya itu, Rodriguez juga membawa misi meningkatkan kerja sama kedua negara terutama dalam bidang ekonomi. Kerja sama ini dilakukan di tengah sanksi ekonomi yang diberikan AS kepada Venezuela.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengecam upaya AS serta sekutunya yang ingin menciptakan alasan demi menyerang Venezuela secara militer. Kedok yang digunakan AS dan sekutunya adalah bantuan kemanusiaan kepada rakyat Venezuela meski pemerintahnya tak pernah sama sekali mengeluarkan pernyataan untuk meminta bantuan kemanusiaan.
Sebagai sekutu terdekat AS, Brasil, misalnya, disebut tidak pernah mengeluarkan pernyataan terbuka mendukung rancana AS menggunakan militer untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Karena itu, kata Lavrov, AS harus memperhatikan negara-negara di kawasan Amerika Latin.
Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mendukung Maduro dan menolak campur tangan “jahat” AS dan berupaya menjadi penengah untuk mengadakan dialog secara damai agar krisis politik di Venezuela bisa diselesaikan.
Masalah Venezuela justru semakin rumit ketika tokoh oposisi Juan Guaido secara ilegal mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. AS dan sekutunya langsung mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Sementara Rusia, Tiongkok, Kuba, Bolivia, Iran dan Turki serta negara-negara lain tetap menegaskan dukungannya terhadap Maduro yang terpilih sebagai presiden secara demokratis. [KRG]