Koran Sulindo – Penolakan terhadap rencana pemerintah untuk melakukan impor beras terus bergulir. Kali ini penolakan itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2014-2019 Susi Pudjiastuti.
Melalui akun media sosial twitter miliknya, Susi menyuarakan pendapatnya terhadap penolakan impor beras lantaran dinilai bisa merugikan petani, yang sedang dalam masa panen raya padi.
Susi mengikuti isu rencana kebijakan impor beras sejak beberapa waktu lalu dengan memposting ulang berita-berita terkait impor beras ataupun mengomentarinya secara langsung melalui “kicauannya”.
Tweet Susi ditujukan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, ataupun Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi.
“Pak Buwas, panen tahun ini sangat bagus .. jangan mau untk impor …please fight Pak Buwas Beberkan 2 Menteri Jokowi yang Perintahkan Impor Beras,” tulis Susi dalam tweet-nya yang diunggah 18 Maret dengan menautkan berita keterangan Dirut Bulog Budi Waseso seperti yang dikutip Selasa (23/3).
Selain memberikan dukungannya kepada Dirut Bulog, Susi juga menyampaikan dukungannya kepada Menteri Pertanian agar terus berjuang membela kesejahteraan petani.
“Ayo Pak Mentan, jangan mengalah.. ayo bersama petani Pak Yasin. Jangan hancurkan produksi mereka Tak Bisa Tolak Impor Beras, Mentan SYL Minta Maaf ke DPR,” cuit Susi mengomentari berita mengenai keterangan Menteri Pertanian terkait impor beras, diunggahnya pada 21 Maret.
Susi juga menyampaikan pendapatnya yang ditujukan untuk Menteri Perdagangan. “Pak Mendag, Sekarang ini sedang Panen Besar/ Panen raya .. Mendag Jamin Tak Impor Beras Saat Panen Raya,” cuit Susi mengomentari berita Menteri Perdagangan pada 19 Maret.
Selain menyerukan pendapatnya mengenai penolakan terhadap impor beras, Susi juga terpantau menyoroti isu rencana pemerintah mengimpor garam. Susi menilai impor garam yang berlebihan akan merusak harga garam di level petani garam.
“Garam impor tidak boleh lebih dr 1,7 Jt Ton .. kalau lebih harga garam petani kita akan hancur .. lagi … please !Ini Alasan Pemerintah Putuskan Impor Garam 3 Juta Ton,” cuit Susi tanggal 21 Maret. [Wis]