Koran Sulindo – Iring-iringan mobil patroli pengawal (Patwal) Polres Kolaka itu membelah jalanan kota di Sulawesi Tenggara itu. Tak ada yang aneh, kecuali yang duduk di bak belakang tanpa kursi dan atap penutup itu adalah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Pada kunjungan kerjanya itu, Menteri Susi didampingi Bupati Kolaka, Ahmad Safei, berkeliling di sejumlah ruas jalan sambil menyapa warga.
Hampir di seluruh jalan yang dilalui, warga keluar rumah sambil melambaikan tangan, bahkan ada pula yang sempat berlarian dari tempat beraktivitas hanya untuk melihat dan menyapa ibu menteri.
Seperti dilaporkan Humas Polda Sultra, setelah itu mobil Patwal kembali ke Hotel Sutan Raja, dan Menteri Susi membuka Pertemuan Nasional Pengembangan Kerja Sama Ekonomi dan Konservasi Pesisir Dalam Kawasan Teluk Bone, yang berlangsung Selasa (21/3).
Dalam pertemuan itu, Susi menekankan pentingnya menjaga ekosistem laut di seluruh wilayah yang tergabung dalam Teluk Bone. Juga dalam membangun perindustrian perikanan harus dengan cara yang benar dan tidak melakukan pengeboman ikan sembarangan.
Ekosistem Rusak
Sebelumnya, Susi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di daerah tambang di wilayah pesisir Desa Hakatutobu, Kecamatan Pomala, Kabupaten Kolaka. Susi mendapati kondisi perairan laut yang biasa menjadi tempat nelayan menangkap ikan itu sudah rusak. Bakau-bakau yang ada dipangkas sehingga tidak mendukung ekosistem laut yang sudah ada.
“Nanti akan saya koordinasikan dengan Menteri BUMN, agar memberikan peringatan kepada perusahaan tambang, untuk bagaimana caranya agar ekosistem ikan tidak terganggu,” kata Susi, Senin (20/3), seperti dikutip situs kkp.go.id.
Dalam sidak tersebut, Menteri Susi juga berdialog dengan salah seorang nelayan serta memesan 1.000 alat tangkap bubu. Nantinya, sebanyak 500 unit bubu akan diberikan kepada masyarakat nelayan di Kolaka sebagai percontohan, serta 500 unit bubu untuk nelayan di daerah lainnya.
Selain kondisi laut dan alat tangkap, Menteri Susi juga mendapati beberapa warga nelayan yang belum didaftarkan asuransi nelayan. Ia berharap, nelayan dapat bekerja lagi setelah mendapat bantuan.
“Nanti Bapak langsung kontak saya saja. Simpan nomor saya,” kata Susi. [DAS]