Koran Sulindo – Kepolisian Belanda berhasil menangkap pelaku penembakan di sebuah trem, Utrecht pada Senin (18/3). Keberhasilan penangkapan itu setelah kepolisian mengerahkan kekuatan besar-besaran mengejar sang pelaku.
Pejabat kepolisian Belanda menyebut, aksi penembakan yang menewaskan 3 orang itu diduga sebagai aksi serangan teror. Pelakunya ada Gokmen Tanis, 37 tahun. Setelah aksi penembakan itu, kepolisian menyebarkan fotonya dan mengimbau masyarakat untuk menjauhi tersangka.
Seperti diberitakan Channew News Asia, dalam peristiwa penembakan itu, 5 orang dinyatakan terluka. Dan karenanya masjid serta sekolah sempat diliburkan. Kemudian, otoritas setempat juga meningkatkan status Utrecht menjadi maksimum level 5.
Sebelum penangkapan, aparat kepolisian bersenjata lengkap mengepung sebuah bangunan. Dan tak lama kemudian berhasil menciduk Tanis. Sementara ini, aparat kepolisian masih menyelidiki kemungkinan aksi Tanis itu dilatari sebagai serangan teroris.
Namun, menurut Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, pihaknya juga masih membuka dugaan lain tentang motif Tanis. Semisal, adanya masalah keluarga. Wali Kota Utrecht Jan van Zanen mengatakan, aksi penembakan itu menjadi sejarah kelam bagi Utrecht.
Peristiwa penembakan oleh Tanis bermula dari tembakan meletus di sebuah trem di dekat alun-alun 24 Oktober Square. Karena tembakan itu, warga berhamburan dari trem. Berlari ke mana saja menyelamatkan diri. Suasana panik.
Peristiwa itu langsung direspons kepolisian dengan mengerahkan petugas secara besar-besaran ke lokasi penembakan. Seorang saksi kepada televisi milik Belanda mengatakan, warga melihat seorang wanita terluka berlari dari trem. Tangannya dan pakaiannya berdarah. Setelah itu, ia tersungkur ke tanah.
Korban sempat ditolong dan dibawa ke mobil. Korban dinyatakan tak sadar diri. Tubuhnya pun ditutupi dengan kain putih. Setelah itu, polisi memeriksa lokasi penembakan. Berhasil mengenali pelaku, polisi mengerahkan petugas mengejar Tanis yang diduga kabur dengan mobil bajakan.
Berselang 7 jam, kepolisian berhasil menciduk Tanis. Lokasinya hanya berjarak 3 kilometer dari tempat penembakan. Karena aksi penembakan itu, kepolisian menjaga semua lokasi-lokasi strategis seperti bandara, gedung-gedung pemerintah dan lain sebagainya.
Itu sebagai bentuk kewaspadaan karena peristiwa penembakan di 2 masjid di Selandia Baru yang menewaskan sekitar 50 orang. Sampai saat ini, pemerintah belum bisa memastikan motif penembakan tersebut. Ada yang menyebut sebagai serangan teroris dan ada pula menyebutnya sebagai masalah keluarga.
Penangkapan Tanis yang merupakan keturunan Turki itu mendapat respons dari Presiden Recep Tayyip Erdogan. Turki, demikian Erdogan, akan menyelidiki peristiwa ini. Sementara ayah Tanis yaitu Mehmet Tanis mengatakan, anaknya harus dihukum jika kelak terbukti bersalah atas peristiwa itu. [KRG]