Kepala BKPM Optimis Target Investasi 2024 Tercapai

Meski punya target tinggi, pemerintah yakin akan mampu meraup investasi sebesar 1.600 triliun rupiah pada tahun 2024. Optimisme itu lahir karena gencarnya promosi investasi yang tengah dijalankan.

Menteri Investasi/Kepala Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meyakini bahwa target investasi senilai Rp 1.650 triliun bakal tercapai meski tahun 2024 penuh tantangan.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik investasi utamanya investasi asing adalah dengan mengerahkan para Pejabat Promosi Investasi (PPI) dan Pembantu Pejabat Promosi Investasi (PPPI) untuk gencar melakukan promosi di berbagai negara.

Menurut Bahlil, Indonesia masih akan dilirik oleh investor asing, sebab merupakan negara dengan kepulauan terbesar di dunia yang terletak di antara Asia Tenggara dan Australia.

“(Indonesia) merupakan tempat yang sangat menarik untuk berinvestasi. Untuk itulah, Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) memiliki peran strategis di 9 wilayah utama yang tersebar di seluruh dunia,” kata Bahlil, Senin (5/2).

Rencananya ada 9 negara yang bakal disasar untuk promosi investasi. Yakni, Singapura, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Tiongkok dan Hong Kong, Australia, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, dan Taipei.

“Insya Allah, dengan kerja sama yang baik kita bisa mencapai target investasi sebesar Rp 1.650 triliun pada tahun 2024 dan menjadi pemain kunci dalam perekonomian global,” kata Bahlil.

Sebagai informasi, realisasi investasi dari penanaman modal asing (PMA) memang saat ini menjadi andalan. Berkaca pada tahun lalu, realisasi investasi mencapai Rp 1.418,9 triliun atau 101,3% dari target.

Realisasi investasi ini didominasi dari PMA yakni mencapai Rp 744 triliun atau 54,2% dari total investasi 2023. Realisasi tersebut meningkat 22,1% jika dibandingkan dengan periode sama di 2021.

Sedangkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 674,9 triliun atau 47,6% dari total investasi sepanjang 2022. Angka tersebut naik 22,1% dibandingkan posisi 2021. [DES]