Adul digendong Presiden Joko Widodo [foto prokalbar.com]

Koran Sulindo – Berdialog dengan Muklis Abdul Kholik, Presiden Joko Widodo sempat dibuat kaget karena bocah berusia 9 tahun itu mengajukan permintaan tak biasa.

Kepada Jokowi, bocah yang kerap disapa Adul itu justru meminta jaminan pendidikannya tuntas hingga kuliah.

“Tadi saya tanya ke Adul pas ketemu saya tadi. ‘Abdul mau minta apa ke saya?’ Saya kira mau minta barang atau sesuatu,” kata Jokowi di Summarecon Bekasi, Jawa Barat, dalam acara Hari Disabilitas Internasional, Senin (3/12).

“Adul bilang, ‘tidak Pak saya mau minta sekolah dari SD, SMP, sampai kuliah nanti Bapak perhatikan’. Adul yang ngomong begitu, minta diperhatikan dari sekolahnya sampai kuliah.”

Mengapresiasi sikap Adul, Jokowi  menjanjikan bakal mengirim orang untuk mewujudkan permintaan Adul itu. “Semangat seperti ini yang harus kita tumbuhkan. Semangat-semangat seperti ini yang harus terus ditingkatkan,” kata Jokowi.

Dalam pertemuan dengan Jokowi, Adul yang dipangku Menteri Sosial Agus Gumiwang juga menjadi pusat perhatian Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Tak hanya minta jaminan pendidikan sampai kuliah, Adul juga memamerkan cita-cita kepada Jokowi.

“Cita-citanya apa?,” tanya Jokowi.

“Mau jadi pemadam kebakaran,” jawab Adul.

Saat ditanya mengapa bercita-cita sebagai pemadam, Adul menyebut ia hanya ingin bisa menolong orang.  “Mau menolong orang,” kata Adul.

Menyandang disabilitas Adul adalah seorang siswa kelas III SDN 01 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Kisahnya menjadi viral di media sosial karena usaha kerasnya untuk berangkat ke sekolah dengan keterbatasan fisik yang dia miliki. Ia harus merangkak dari rumah menuju sekolah yang berjarak sekitar 3 kilometer.

Adul yang lahir dari pasangan Dadan (50) dan Pipin (45) itu setiap hari mesti melewati jalanan terjal dan jembatan bambu tanpa bantuan. Ibunya menyebut, tekadnya itu diminta sendiri oleh Adul karena tak ingin merepotkan.

“Pas PAUD kemudian masuk SD hanya sampai kelas 2 digendong sama ayahnya, ketika kelas 3 dia minta berangkat sendiri,” kata Pipin.

“Awalnya kami sempat khawatir dia dijahili teman-temannya, namun karena kami percaya dia bisa akhirnya keterusan sampai sekarang, kadang saya ikut nganter aja ngikutin di belakang.”

Usai pertemuan, Pipin menyebut Adul mendapatkan sebuah kaki palsu pemberian Kementerian Sosial. Untuk sementara kaki tersebut belum bisa digunakan maksimal karena mesti menjalani therapy agar terbiasa menggunakannya.

“Ini pemberian kementerian sosial kemarin, Adul belum bisa pakai karena harus belajar dulu untuk memakainya,” kata Pipin.

Setelah kisahnya viral, dalam beberapa kesempatan Adul menyebut keinginannya untuk  bertemu dengan Presiden Jokowi. Keinginan itu akhirnya terwujud dan ia bertemu Jokowi pada acara Hari Disabilitas Internasional tersebut.

Sehari setelah bertemu dengan orang nomor satu di negeri ini, tak ada perbedaan sikap ditunjukan Adul kepada teman dan gurunya.

“Tidak ada yang berubah, masih Adul seperti kemarin yang kami didik dan besarkan di sekolah ini,” kata Epi Mulyadi, Kepala Sekolah SDN 10 Cibadak seperti dilansir detik.com.

“Tidak ada rasa tinggi hati atau gimana meskipun sudah menjalani hari yang istimewa kemarin bertemu dengan presiden Jokowi tidak hanya bertemu malah. Dia bahkan digendong,” kata dia[TGU]