Koran Sulindo – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan tidak menoleransi para direksi, komisaris, maupun jajaran pegawai BUMN lain, yang melakukan tindak pidana korupsi.
“Tidak ada toleransi sama sekali. Siapapun yang terkena OTT akan diberhentikan dan ini sudah dipahami oleh semua jajaran BUMN,” kata Asisten Deputi Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan II Kementerian BUMN Muhammad Khoerur Roziqin di Jakarta, Kamis (1/8/2019), seperti dikutip antaranews.com.
Menurut Roziqin,hal tersebut sudah merupakan komitmen awal dan dipahami seluruh komisaris, direksi, maupun jajaran pegawai BUMN lainnya.
“Ibu Menteri BUMN Rini Soemarno begitu mengetahui ada jajaran BUMN yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK dan kemudian ditetapkan sebagai tersangka, maka pihak yang terlibat korupsi tersebut akan langsung diberhentikan,” katanya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan OTT terhadap lima direktur PT Angkasa Pura II (Persero) pada Kamis dini hari tadi. KPK mengamankan barang bukti berupa uang senilai Rp1 miliar dalam pecahan dolar Singapura dari direksi Angkasa Pura II. Diduga telah terjadi penyerahan uang untuk salah satu direktur Angkasa Pura II terkait dengan proyek yang dikerjakan oleh PT INTI.
KPK menangkap 5 orang yang terdiri atas unsur Direksi PT AP II, pihak dari PT INTI dan pegawai BUMN terkait.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan membenarkan adanya OTT yang digelar di Jakarta Selatan itu.
Direktur Keuangan AP II
KPK menangkap Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) Andra Y Agussalam, Rabu malam (31/7/2019) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) karena diduga menjadi salah satu dari 5 orang yang melakukan transaksi dengan perusahaan BUMN lainnya yang sedang mengerjakan proyek di AP II.
Sebelum OTT tersebut, karir Andra di BUMN sesungguhnya cukup cemerlang.
Andra resmi menjadi direktur di Angkasa Pura II berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RIni Soemarno selaku pemegang saham PT AP II Nomor: SK-08/MBU/01/2015 tanggal 15 Januari 2015.
Pria kelahiran Jakarta, 24 Maret 56 tahun lalu itu, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan PT Len Industri (Persero) (2008 – 2015) serta Direktur Keuangan Badan Layanan Umum Transjakarta Busway (2002 – 2008). Ia juga sempat menjabat sebagai Komisaris PT Centris Multipersada Pratama Tbk. (CMPP) (1995-2001), Wakil Presiden PT Sigma Batara Securities (1993-1995), Manager PT Muji Asta Consultant (1991-1993), Staff Officer Bank Rakyat Indonesia (BRI) New York, Amerika Serikat (1990-1991).
Andra mengeyam pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri. Ia mendapatkan gelar pendidikan Doctorandus in Accountary dari Universitas Brawijaya, Malang (1982-1987), kemudian meneruskan S2 di Southern New Hampshire University, Manchester, Amerika Serikat.
Ia juga aktif mengikuti pelatihan, antara lain The Annual CFO Forum: Driving Finance Transformation, Manila, Filipina; Strategic Business Performance Excellence Management, Jakarta; Credit & International Trade, BRI New York Agency – Bank of New York Program; Corporate Finance Seminar, Euromoney, Singapura; Advanced Executive Development Program, Centris Group; Airfinance Management Seminar, San Francisco, USA; The 3rd ASEM Transport Ministers Meeting, Latvia; Asset Assurance Training by Underwriter Hardys’ Syndicate, London, Inggris. [Didit Sidarta]