Kemenag Diminta Kaji Masjid yang Terindikasi Paham Radikal

Koran Sulindo – Kementerian Agama melalui direktorat jenderal terkait diminta untuk mengkaji lebih dalam data-data yang menyebutkan ada sebanyak 40 masjid di DKI Jakarta, terindikasi paham radikalisme.

Permintaan tersebut disampaikan Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo menanggapi data dari Biro Pendidikan Mental Spritual (Dikmental) dan Badan Infak Sedekah (Bazis) DKI Jakarta yang menyebutkan ada sekitar 40 masjid di DKI Jakarta yang terindikasi paham radikalisme.

Menyikapi data tersebut, Bambang meminta Komisi VIII DPR RI dapat mendorong Kementerian Agama untuk menugaskan Dirjen Bimas Islam dan Balitbangdiklat guna mengkaji data-data dari Biro Dikmental dan Bazis DKI Jakarta.

Selain itu memberikan program pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh ulama dan pengurus masjid mengenai pentingnya menanamkan rasa nasionalisme, guna mencegah terjadinya terorisme dan radikalisme dari tempat ibadah.

Bamsoet juga meminta Komisi I DPR RI mendorong Badan Intelijen Negara (BIN) bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk segera melakukan pengawasan yang intensif terutama terhadap 40 masjid tersebut agar dilakukan tindakan pencegahan sesuai dengan UU Antiterorisme.

Politisi Partai Golkar ini meminta Komisi III DPR RI mendorong Kepolisian untuk melakukan penyelidikan dan kajian terhadap informasi yang disampaikan oleh Biro Dikmental dan Bazis DKI Jakarta terkait 40 masjid tersebut agar tidak terjadi salah paham dan keresahan yang mendalam di masyarakat.

“Saya mengimbau seluruh elemen bangsa, baik pemerintah hingga masyarakat untuk bersinkronisasi dalam menjaga persatuan dan keutuhan bangsa serta melaporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui adanya potensi terorisme maupun radikalisme,” kata Bambang kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (7/6).

Sebelumnya, Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan mengakui adanya sejumlah tempat ibadah di DKI yang diduga terpapar radikalisme.

“Ada beberapa tempat ibadah, pondok pesantren, masjid, seperti itu ya. Rumah singgah. Indikasi terpapar radikal,” kata Budi Gunawan yang juga Wakil Majelis Pakar Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI), kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6).

Bukan hanya BG, Wagub DKI Sandiaga Uno pun membenarkan adanya 40 masjid di Ibu Kota yang penceramahnya terpapar radikalisme.

Atas adanya hal tersebut, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius meminta Kementerian Agama untuk ikut berpartisipasi dalam penanggulangannya.

Suhardi menyebut, informasi soal adanya sejumlah masjid di DKI Jakarta yang terpapar radikalisme telah diketahui melalui hasil penelitian sejak tahun 2012.

“Iya, itu kan saya dapet informasi. Berdasarkan penelitian 2012 juga sudah ada itu,” kata Suhardi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6).

Dia kemudian meminta agar pihak Kemenag memberikan atensi terhadap hal itu. Sebab menurut Suhardi, persoalan masalah tersebut berada di bawah naungan Kemenag.

Diketahui, informasi mengenai 40 masjid yang terpapar radikalisme pertama kali terucap dari cendekiawan muslim Azyumardi Azra yang mengutip data milik Alissa Wahid. Azyumardi beserta cendekiawan muslim lainnya telah melaporkan hal itu ke Presiden Joko Widodo.(SAE)