Kembali ke Bareskrim, Arief Sulistyanto: Jangan Ngeri, Saya Orang Biasa

Ilustrasi/Kabareskrim Irjen Arief Sulistyanto

Koran Sulindo – Setelah mengarungi kedinasannya selama 4 tahun sebagai Kapolda Kalimantan Barat dan terakhir Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (ASDM), Irjen Arief Sulistyanto akhirnya kembali ke Bareskrim sebagai orang nomor satu di badan berlambang busur panah itu. Dia mengatakan jika dirinya orang biasa yang tak perlu ditakuti.

“Mungkin kedatangan saya menimbulkan tanda tanya buat rekan-rekan? Wah ngeri ini. Ya saya ini orang-orang  biasa saja. Tidak ada yang aneh,” kata Arief, dalam acara pisah sambut dengan Ari di PTIK, Senin (20/8/2018) malam.

Arief akan menjalankan program dan visi misi yang telah dijalankan oleh Komjen Ari Dono Sukmanto.

Menurutnya apa yang dilakukan Ari yang kini promosi menjadi Wakapolri akan dilanjutkan. Untuk itu lanjut Arief tak ada yang perlu ditakutkan dengan kepemimpinan dia. “Jangan takut dengan saya, orang image saya menakutkan, padahal saya mengajak melakukan tugas dengan baik,” katanya.

Arief meminta seluruh anggota reserse untuk bekerja dengan baik dan jangan ragu berbuat benar.

“Selama mereka berbuat benar saya akan berada di depan menjaga mereka, saya tidak akan mengajak mereka melakukan hal yanf tidak baik dan ini perlu,” katanya.

Arief dikenal sebagai polisi lurus, konsisten, dan berkomitmen menegakkan aturan tanpa pandang bulu. Misalnya saat menjadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim, pada saat skandal kasus Gayus Tambunan meledak, sejumlah polisi berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) hingga perwira dipindahkan olehnya.

Kemudian, ketika dipercaya sebagai Kapolda Kalbar, segala penyelundupan dari Malaysia dihentikan.

Dan terakhir menjabat ASDM, Arief membenahi sistem rekrutmen misalnya, ketentuannya sudah diatur secara baku dalam ketentuan Kapolri. Konsistensi ini juga wajib dilakukan di jajaran SDM mulai dari Asisten SDM sampai Karo di SDM Polda Polda. Dan makanya, kembalinya Arief ke Bareskrim disebut mudik, karena dia berlatar belakang reserse.

Menurut Arief, pertama yang dilakukan adalah menginventarisir semua kasus dan akan memanggil seluruh Direktur Reserse di seluruh Polda untuk menyamakan visi dan persepsi. [YMA]