Kawah Pingualuit: Cekungan Raksasa Hasil Benturan Meteroit

Danau Pingualuit. (Sumber: Wikipedia)

Sebuah cekungan raksasa yang terbuat dari hasil hantaman meteroit ke permukaan bumi jutaan tahun lalu masih dapat dilihat hingga sekarang.

‎Kawah tersebut sekarang berisi air dengan kandungan mineral alami. Air hujan dan salju yang mencair mengisi kawah ini hingga terbentuklah sebuah danau yang indah dengan diameter 3,44 km.

‎Kawah ini terletak di semenanjung Ungava, Quebec, Kanada. Sebelumnya kawah ini bernama Kawah Chubb namun berubah menjadi Kawah Quebec Baru.

‎Diperkirakan kawah ini sudah terbentuk dari 1,4 juta tahun yang lalu dimana saat itu Meteroit menghantam bumi. Berdasarkan perkiraan penanggalan 40 Ar/ 39 Ar dari batuan lelehan tumbukan, menjadikan danau ini salah satu danau tertua di dunia.

‎Analisis batuan ini juga mengungkap fitur deformasi planar serta komposisi meteorit itu sendiri. Pengayaan besi, nikel, kobalt, dan kromium yang ditemukan dalam sampel lelehan tumbukan menunjukkan bahwa meteorit tersebut bersifat kondritik.

‎Kawah dan daerah disekitarnya sekarang masuk kedalam wilayah taman nasional Pingualuit. Didalam danau yang terbentuk dari kawah ini juga dihuni spesies ikan yakni ikan Char Arktik.

‎Danau tersebut memiliki kedalaman 267 meter dan menjadi salah satu danau terdalam di Amerika Utara dan menjadi salah satu danau air tawar termurni di dunia dengan tingkat salinitas kurang dari 3 ppm. Dengan tingkat kemurnian air yang tinggi, danau ini menjadi danau paling transparan di dunia, mampu melihat hingga kedalaman kurang lebih 35 meter dari permukaan dengan Cakram Sacchi.

‎Cakram Sacchi sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengukur transparansi atau kekeruhan air di sebuah perairan.

‎Pada era perang Dunia Kedua, para pilot militer sering menggunakan danau ini sebagai alat bantu navigasi dimana bentuk yang hampir bulat sempurna dari danau ini sering digunakan sebagai penanda. [IQT]