Ilustrasi/tribratanews

Koran Sulindo – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan jajarannya tetap waspada terhadap aksi teror pada bulan Ramadan ini, karena mereka menganggap bulan suci ini merupakan bulan amaliyah bagi mereka.

“Kelompok terorisme ini punya ideologi tersendiri, justru menganggap bulan Ramadan itu adalah bulan amaliyah, artinya kalau melakukan aksi di bulan Ramadan, menurut mereka pahala lebih besar dibanding bulan-bulan sebelumnya,” kata Tito di Mabes Polri, Selasa (5/6/2018).

Tito mencontohkan aksi teror yang terjadi pada bulan Ramadan, seperti peristiwa Bom Bali II dan bom Kedubes Australia.

“Bukan justru diam pas bulan Ramadan. Beberapa peristiwa seperti bom bali II, bom Kedubes Australia itu menyettingnya di bulan Ramadan,” ujarnya.

Setelah kerusuhan narapidana teroris Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Densus 88 Antiteror telah menangkap 96 tersangka. Sebanyak 14 tersangka ditembak dan mati saat penangkapan.

“Kita semua bekerja keras baik jajaran Polri dan TNI untuk mendeteksi dan menekan terutama jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD). Hampir di semua provinsi terdapat sel. Ini perlu diwaspadai. Ada sel aktif dan ada juga tidak aktif,” pungkas Tito.

Bentuk Satgas Antiteror

Orang nomor satu di korps baju coklat itu mengungkapkan hampir semua provinsi di Indonesia terdapat sel-sel terorisme.

Kapolri memerintahkan semua Kapolda membentuk satuan tugas (satgas) Antiteror.

Satgas tersebut bertugas mengatasi sel tidak aktif namun potensial melakukan aksi teror.

“Saya sudah memerintahkan Kepala Densus 88 untuk sel-sel tidak terlalu aktif namun potensial agar di share kewilayahan atau Kapolda,” kanya.

Pembentukan Satgas Antiteror di jajaran Polda berkaca pada peristiwa bom gereja Surabaya. Tito menyebut sebenarnya pelaku terorisme bernama Dita sudah termonitor. Namun, dikarenakan Dita dianggap sel yang tidak aktif maka tim bekerja mengawasi sel yang aktif.

“Justru sel yang tidak aktif ini melakukan aksi. Sekali lagi kepada Kepala Densus untuk memberikan informasi jaringan yang dianggap prioritas kedua. Prioritas satu tetap ditangani teman-teman Densus,” kata Kapolri. [YMA]