Koran Sulindo – Kabar Kapolri Jenderal M. Tito Karnavian yang ingin pensiun dini yang ramai di media massa menimbulkan banyak orang salah presepsi. Karena itu membuat klarifikasi atas kabar itu. Tito mengatakan pensiun dini itu tidak akan diambil saat ini, namun di masa antara sekarang hingga 2022.
Mantan Kapolda Papua itu mengaku pertama kali dia melontarkan mengenai isu pensiun dini itu dalam wawancara dengan Pemred Kompas, Budiman Tanuredjo.
“Kemudian, wawancara dengan Pak Budiman tadi dipotong, bahwa saya mengajukan pensiun dini sekarang. Padahal yang saya maksud itu nanti, in between. Di tengah-tengah. Antara sekarang dengan 2022. Kapan waktunya ya diri saya sendiri yang tahu,” kata Tito, di Jakarta, Rabu (12/7), seperti dikutip ntmcpolri.info.
Menurut Tito, saat itu ia menyampaikan 2 alasan. Pertama, ingin mengambil haknya untuk mendapatkan hidup yang tidak selalu dalam tekanan tinggi.
“Indonesia merupakan negara yang sedang belajar demokrasi, persoalan akan sangat banyak sekali. Oleh karena itu, salah satu pekerjaan yang stressful di dunia ini adalah menjadi kepala kepolisian Indonesia. Tidak bagus untuk kesehatan saya. Saya punya hak untuk mencari kehidupan yang less stressful. Saya beri kesempatan kepada yang lain, yang lebih baik untuk menjadi Kapolri,” kata Tito.
Alasan kedua terkait dengan organisasi Polri. Menurut Tito, jika dia tetap menjabat penuh dalam masa bakti sebagai polisi aktif sampai 2022, tidak bagus bagi kesehatan berorganisasi Polri.
“6 tahun saya menjadi Kapolri, orang mungkin akan bosen dan saya jadi tidak memiliki kreativitas lagi,” katanya.
Tito memastikan rencana pensiun dininya tidak ada sangkut pautnya dengan dunia politik.
“Saya nggak ada niat ke politik dan tidak akan masuk ke politik. Saya ingin ke dunia pendidikan, jadi pembicara, kemudian jadi peneliti,” kata Tito. [DAS]