Koran Sulindo – Relawan Jaman Perempuan Indonesia (JAPRI) mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo untuk kembali memimpin Indonesia pada periode kedua.
“Kami akan mengkampanyekan Gerakan Ibu Jari Ibu, dan mengajak perempuan seluruh Indonesia untuk memenangkan Jokowi pada pilpres nanti,” kata Ketua JAPRI Purnama D Napitupulu, di Jakarta, Selasa (7/8/2018), melalui rilis media.
Menurut Purnama, JAPRI mengambil simbol ibu, yaitu perempuan yang melahirkan generasi bangsa membangun dan melanjutkan bangsa ini.
“Ibu jari menjadi kekuatan bagi anggota jari yang lainnya,” katanya.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang makin maju, perempuan Indonesia terbukti mengambil peran dengan “Ibu Jari” untuk menyampaikan informasi yang membangun bangsa dan mencegah informasi hoaks.
“Kekuatan Ibu Jari Ibu inilah yang menjadi dasar gerakan kami kedepan untuk berjuang bersama memenangkan bapak Joko Widodo menjadi presiden RI 2 periode,” katanya.
“Perempuan adalah ibu bagi anggota keluarganya dan sekaligus ibu bagi anak bangsa ini,” katanya.
Presiden Jokowi juga diminta melanjutkan gerakan revolusi mental dan Nawacita 2 agar pembangunan bisa berkelanjutan.
Dalam kepemimpinan Jokowi, JAPRI melihat banyak pembangunan infrastruktur dari kota hingga desa 3T (tertinggal, terdepan dan terpencil). Pembangunan yang mangkrak di era sebelumnya juga dilanjutkan dan diselesaikan.
“Selain itu, Bapak Jokowi terbukti memberikan perubahan terhadap Indonesia, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan, birokrasi yang makin efisien, dan penanganan masalah perempuan dan anak,” kata Purnama.
Relawan Jaman Perempuan Indonesia (JAPRI) ini terhimpun dari berbagai kalangan dan lintas generasi, lintas profesi, golongan, partai, suku, agama, dan ras.
JAPRI yang juga ikut memenangkan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu, pada 2016 lalu membentuk rumah relawan mendukung relawan Basuki-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta.
Dalam deklarasi JAPRI pada Senin (6/7/2018) kemarin, terlihat hadir antara lain Ali Mochtar Ngabalin, Eko Sulistyo, Ruhut Sitompul, Mooryati Soedibyo, Kartini Syahrir, dan Dewi Motik Pramono. [DAS]