Koran Sulindo – Pertarungan terbuka kedua kandidat calon presiden menjelang pemilihan pada 17 April nanti kian sengit. Berbagai cara dilakukan untuk merebut simpati pemilih dan itulah yang dilakukan petahana Joko Widodo ketika berkampanye di Tangerang pada Minggu 7 April kemarin.
Ia bersama dengan calon Wakil Presiden Ma’ruf Amin menggalang ribuan pendukung dalam para karnaval keberagaman di Tangerang, Banten. Dalam kampanye terbuka itu, Jokowi dan Ma’ruf berpawai dengan menggunakan kereta kencana dan disambut pendukungnya dengan sorak sorai di pinggir jalan.
Seperti dituliskan The Straits Times pada Senin (8/4), Jokowi tampak melemparkan baju kaos kepada para pendukungnya. Karnaval tersebut diiringi dengan berbagai pertunjukan seperti Reog Ponorogo, Jawa Timur, tarian barongsai, pencak silat dan lain sebagainya.
Pusat kampanye Jokowi – Ma’ruf pada Minggu itu berakhir di alun-alun Kota Tangerang. Kampanye terbuka Jokowi itu lantas dibandingkan dengan model kampanye capres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno sehari sebelumnya. Ketika Jokowi menunjukkan keberagaman dengan berbagai kesenian budaya, pop hingga tradisional, kampanye Prabowo justru mayoritas dari kalangan konservatif sehingga acap terdengar teriakan “Allahu Akbar”.
Apa yang dilakukan Jokowi di Tangerang itu tidak lain dari upayanya untuk merebut simpati pemilih Prabowo di Banten. Karena Banten sebelumnya menjadi bagian dari Jawa Barat, maka sentimen agama menjadi penting dan kerap dimainkan untuk mendulang suara. Namun, yang kerap dilupakan, populasi etnis Tionghoa juga cukup besar di sini, terutama di daerah Teluk Naga.
Pencoblosan pada 17 April nanti menjadi semacam tarung ulang antara Jokowi dan Prabowo. Ketika itu Jokowi memenangi pemilihan presiden dengan selisih 6% secara nasional. Akan tetapi, di Banten dengan jumlah pemilih 8,1 juta, Prabowo memenangi pemilihan dengan 57% dan Jokowi hanya mendapat 43%.
Dalam pidatonya ketika berkampanye kemarin, Jokowi menekankan, pentingnya persatuan rakyat dari berbagai latar belakang termasuk latar belakang politik. Lalu, demokrasi disebut harusnya membawa kegembiraan karena setiap warga negara yang telah memenuhi syarat berhak untuk menggunakan hak pilihnya.
Ia juga mengatakan, pentingnya rekam jejak dan pengalaman tiap-tiap kandidat yang maju sebagai capres. Jika kelak terpilih kembali, Jokowi berjanji akan memperluas programnya untuk membantu orang miskin dan kurang mampu menghadapi masalah ekonomi serta bisa mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik.
Bagi anak-anak yang lulusan dari sekolah menengah umum dan kejuruan yang berprestasi dari kalangan yang tidak mampu akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya ke pendidikan tinggi. Pemerintah juga akan memfasilitasi pengangguran untuk mendapatkan pelatihan keterampilan.
Kepada ibu-ibu rumah tangga, Jokowi menjanjikan kartu khusus untuk membeli beras, gula, dan minyak goreng dengan harga yang sangat disubsidi. [KRG]