Bau dari Kali Item dari Jaring, Pewangi Sampai PUPR

Koran Sulindo – Dalam rangka mensukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan langkah instan dengan menutup permukaan Kali Sentiong atau Kali Item, dengan jaring tipis.

Penutupan dilakukan lantaran kali berwarna hitam tersebut mengeluarkan aroma tak sedap.

Logika Pemprov DKI menutup kali item itu dengan jaring tipis atau waring itu karena khawatir bau itu mengganggu, dan membuat tidak nyaman para atlet yang akan berlaga.

Diketahui para atlet itu bakal menginap di Wisma Atlet yang letaknya tak jauh dari kali itu.

Pemprov DKI menggelontorkan anggaran sebesar Rp 580.833.000, untuk membeli jaring tipis yang digunakan menutup permukaan kali.

Namun pada kenyataannya, langkah Pemprov DKI itu tidak sesaui harapan. Pemprov rupanya kewalahan untuk menghilangkan bau busuk kali yang berlokasi di kawasan Kemayoran, Jakarta.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akhirnya turun tangan membantu Pemprov pimpinan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Langkah awal yang dilakukan Kementerian PUPR yakni membuka pintu air Gang Kelor (PA Sentiong).

“Air yang berasal dari Bendung Katulampa di Bogor, Jawa Barat, dialirkan hingga ke Kali Sentiong melalui Kali Baru Timur,” kata Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR dalam keterangan kepada Koransulindo.com, Jumat (27/7).

Selain upaya itu PUPR secara paralel juga melakukan pengalihan aliran air Kali Item ke Kali Sunter dengan cara dipompa, sehingga mengurangi debit air kotor yang masuk ke kali Sentiong.

Kemen PUPR pun sebelumnya telah menguji skema ini selama seminggu, mulai tanggal 5 hingga 11 April 2018. Berdasarkan observasi, telah memberikan hasil yang cukup baik dalam mengurangi bau kali.

Upaya rekayasa aliran dengan skema serupa kembali dilakukan pada Rabu dan Kamis, 25-26 Juli 2018 dengan menggunakan 5 mobil pompa berkapasitas masing-masing 160 liter/detik dari BBWS Ciliwung-Cisadane dan 6 mobil pompa berkapasitas 250 liter/detik dari Dinas PU DKI.

Total debit penggelontoran yang dialirkan menggunakan keseluruhan pompa saat ini adalah 1.540 liter/detik. Diharapkan upaya ini pun memberikan dampak yang berarti dalam pengurangan bau di Kali Sentiong dan Kali Item.

BBWS Ciliwung Cisadane terus memberikan dukungan bagi Dinas PU Pemprov DKI dalam upaya mengurangi bau di Kali Sentiong dan Kali Item, termasuk dengan upaya lain yang dinilai potensial dalam mengurangi bau tidak sedap akibat pencemaran domestik yang berat dan kondisi anaerob pada badan Kali.

Dalam pengelolaan sistem tata air di DKI Jakarta, pemeliharaan dan penanganan Kali Item berada di bawah kewenangan dan tanggungjawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai Kesepakatan Bersama tahun 1994 antara Ditjen Pengairan Departemen Pekerjaan Umum dengan Pemerintah DKI Jakarta.

Pada kesempatan terpisah Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan untuk mengurangi bau Kali Item, Pemprov DKI Jakarta bakal menyemprotkan cairan ke kali di sebelah Wisma Atlet Kemayoran tersebut.

“Rencananya hari ini dari tim gubernur ada metode, secara teknis tadi sudah disampaikan kepada kami, besok akan ke lapangan kita akan coba metode ini, salah satunya melakukan penyemprotan atau dengan bahan cairan untuk mengurangi bau,” kata Teguh Hendarwan di Balai Kota, Jumat (27/7/2018).

Menurut Teguh, usulan menyemprotkan pewangi itu ditawarkan tim pakar ke Pemprov DKI Jakarta. Ia mengatakan, penyemprotan pewangi ini akan difokuskan di segmen sekitar Wisma Atlet.

“Saya enggak tahu teknisnya. Mungkin banyak (cairannya) kali, tetapi kita fokus yang di Jembatan Marto yang panjang, kita pasang jaring tuh, kita fokus di situ dulu, kan 700 meter,” ujar Teguh.

Sebelumnya, Pemprov DKI memasang jaring di atas Kali Item dalam upaya meminimalisir bau tak sedap. Adapun anggaran untuk pemasangan jaring, yakni Rp 580.833.000 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018.

Hal itu, sebagaimana disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, kepada wartawan, kemarin malam.

“Anggaran kali item total Pagu anggaran Rp 580.833.000. Menggunakan APBD 2018, secara swakelola oleh Dinas Sumber Daya Air,” kata Sandiaga.

Dipaparkan Sandi, penutupan dipermukaan kali itu dibagi menjadi tiga segmen. Pertama jaring dipasang seluas 240 meter dengan anggaran Rp 192.232.000.

“Segmen dua, panjang 240 meter pagu anggaran Rp 192.232.000, segmen tiga panjang 246 meter pagu anggaran Rp 196.369.000,” kata Sandi.

“Pemasangan sudah masuk anggaran tahun ini dan proses lelang.”[SAE]