Koran Sulindo – Target Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono agar pembangunan jalan tol Brebes-Semarang bisa dipakai secara fungsional saat mudik Lebaran 2017 meleset.
Tol di wilayah Jalur Pantura itu baru bisa dipakai secara fungsional atau darurat dari Brebes sampai wilayah Grinsing, Batang, Jawa Tengah saja. Selain itu, pengerjaan yang masih dikebut adalah elevated tol atau jalan layang tol di Kandeman, Kabupaten Batang yang baru mencapai 70 persen. Diperkirakan jalur tersebut baru bisa dipakai H-10 Lebaran.
“Itu diupayakan, seperti yang saya sampaikan sebelumnya 26 Mei baru eksekusi lahan, setelahnya kita kerja keras,” ujar Pimpro Jasa Marga Semarang-Batang, Proyek jalan tol Semarang-Batang, R Beni Dwi Septiadi, kepada wartawan di Pekalongan, Jateng, Rabu (3/5) malam.
Beni mengatakan kendala yang dihadapi yakni masalah pembebasan lahan warga. Ia optimistis target penyelesaian lahan bisa tereksekusi pada 26 Mei mendatang.
“Dari kami berkoordinasi dengn instansi terkait khusus masalah lahan ditangani oleh PPK dari PUPR dan dari BPN. Yang hitam hitam itu lahan yang belum bebas, sudah dalam proses. Diantaranya untuk daerah Kandeman sepanjang 650 meter. Targetnya besok tanggal 4 mei sudah bisa dieksekusi,” ujarnya.
“Untuk yang selesai tanggal 26 mei, itu di luar yang batasan sampai Gringsing, itu ada di sekitar kabupaten kendal, namun kami berupaya kerja keras, setelah itu di eksekusi tetap kita memaksimalkan kerja,” tambahnya.
Kepala Korps Lalulintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Royke Lumowa yang langsung melakukan peninjauan jalur Pantura beserta rombongan, berulangkali memberikan masukan kepada pihak Jasa Marga untuk memperbanyak exit tol atau pintu keluar. Seperti exit tol menuju Pemalang dan Pekalongan. Hingga kemacetan horor tahun lalu di pintu tol Brebes Timur (Brexit) tak terulang.
“Kalau bagi kami untuk kelancaran arus lalu lintas, makin banyak exit makin bagus untuk memperlancar tol,” kata Royke di Kandeman, Batang, Jawa Tengah, Kamis (4/5).
Dari penjelasan pihak Jasa Marga, kecil kemungkinan terjadi penumpukan kendaraan di exit tol Pekalongan. Karena, titik temu antara kendaraan dari tol menuju jalur Pantura berjarak 7-8 km.
“Artinya kapasitas yang tersedia untuk volume kendaraan yang akan dialihkan ke Pantura masih cukup kondusif,” kata Royke. [YMA].