PT Kereta Api Indonesia (Persero) secara resmi menambah tiga rute perjalanan Kereta Api (KA) baru pada Rabu (24/1/2024). Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, mengumumkan bahwa ketiga rute baru tersebut adalah KA Papandayan Ekspres relasi Gambir – Garut (PP), KA Malabar relasi Bandung-Malang (PP), dan KA Pangandaran relasi Gambir – Banjar (PP). Peluncuran ketiga rute ini menandai penambahan opsi perjalanan bagi para penumpang kereta api di Indonesia.
Menurut Didiek, tarif KA Papandayan untuk kelas eksekutif dijual seharga Rp252.000, sedangkan kelas ekonomi dibanderol sebesar Rp156.000. Sementara itu, tarif KA Pangandaran untuk kelas eksekutif adalah Rp296.000, dan untuk kelas ekonomi Rp180.000. Adapun tarif KA Malabar keberangkatan pagi adalah Rp420.000 untuk kelas eksekutif dan Rp240.000 untuk kelas ekonomi. Didiek juga menginformasikan bahwa ketiga tarif tersebut sudah termasuk promo sebesar 20% yang berlaku hingga 31 Januari 2024.
Reservasi tiket untuk ketiga KA baru ini sudah dapat dilakukan melalui aplikasi Access by KAI dan kanal resmi lainnya yang bekerja sama dengan KAI mulai 22 Januari 2024. Peluncuran KA Papandayan, menurut Didiek, memberikan opsi perjalanan kepada pelanggan dari Stasiun Garut ke Gambir, yang sebelumnya hanya dilayani oleh KA Cikuray relasi Garut-Cibatu-Kiaracondong-Pasarsenen.
Peluncuran KA Pangandaran memberikan alternatif perjalanan bagi pelanggan dari Jakarta menuju Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Banjar, atau sebaliknya. Sementara itu, KA Malabar, yang sebelumnya hanya berangkat dari Stasiun Bandung pukul 17.20 WIB, kini ditambah dengan keberangkatan pagi pukul 09.50 WIB menuju Stasiun Malang.
Didiek Hartantyo menyampaikan bahwa KAI terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan meluncurkan ketiga KA baru ini. Peluncuran rute perjalanan baru ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak alternatif pilihan perjalanan menggunakan kereta api, meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari Jakarta, Bandung ke wilayah Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran, serta mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, budaya, dan perekonomian di Jawa Barat. [UN]