Lawatan Presiden RI Joko Widodo ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menuai sambutan dan hasil sangat memuaskan baik secara ekonomi maupun politik. Salah satunya adalah komitmen Presiden RRT Xi Jinping yang menegaskan kemitraan strategis dengan Indonesia serta dukungan sebagai Presidensi G20..

Presiden Xi dengan gembira menyambut kehadiran Presiden Jokowi sembari mengucapkan selamat datang. Kemudian kedua kepala negara mengadakan pertemuan di Diaoyutai State Guesthouse, tempat khusus menyambut tamu negara, termasuk Presiden Amerika Serikat Richard Nixon pernah diterima di sana.

“Yang Mulia adalah Kepala Negara pertama yang diterima pihak Tiongkok setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing. Hal ini cukup membuktikan betapa mesranya antara hubungan kedua pihak,” kata Presiden Xi Selasa (26/7).

Setelah sambutan kenegaraan oleh Presiden Xi, kedua pemimpin langsung melakukan foto bersama. Setelah itu bersama-sama menuju ruang pertemuan.

Presiden Jokowi dalam sambutannya juga menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat kepada dirinya dan delegasi Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan bagi kedua negara sekaligus kawasan dan dunia.

“RRT adalah mitra strategis komprehensif Indonesia. Kita harus mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan untuk negara kita, dan sekaligus untuk kawasan dan dunia,” ujar Presiden Jokowi.

Kemitraan strategis

Selain kerja sama ekonomi, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya usai pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga membahas berbagai isu, antara lain, isu kawasan dan dunia.

“Sebagai negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tempat yang penting bagi RRT dan kawasan. Apalagi, saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Ketua ASEAN,” kata Retno.

Isu G20 dan ASEAN juga dibahas dalam pertemuan tersebut. “Indonesia menyampaikan penghargaan atas dukungan RRT terhadap keketuaan Indonesia di G20. Mengenai ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk menjadikan ASEAN relevan, tidak saja bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga untuk kawasan dan dunia,” jelas Retno.

Presiden Xi juga memberikan apresiasi atas upaya Presiden Jokowi dalam mengupayakan perdamaian dan memperbaiki situasi kemanusiaan, antara lain, melalui kujungan ke Kyiv dan Moskow.

Menlu menambahkan bahwa kedua pemimpin juga membahas mengenai pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan dalam konteks Global Development Initiative (GDI).

“Jika kerja sama konkret dapat diwujudkan, diharapkan pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) negara berkembang dapat lebih baik,” ucap Menlu.

Menlu Retno Marsudi menyebut bahwa RRT berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi hijau, antara lain, melalui pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara. “Presiden Xi juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan impor produk pertanian Indonesia,” papar Retno.

Sebelumnya, dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan Perdana Menteri RRT Li Keqiang dan Presiden Xi di Beijing, kedua negara telah menandatangani beberapa kesepakatan, yaitu:

1. Pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative,
2. MoU Kerja sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika,
3. MoU mengenai Pembangunan Hijau,
4. Pengaturan Kerja sama Kelautan,
5. Protokol mengenai ekspor nanas Indonesia,
6. Pengaturan Kerja Sama Pertukaran Informasi dan Penegakan Pelanggaran Kepabeanan, dan
7. Rencana Aksi Kerja Sama Pengembangan Kapasitas Keamanan Siber dan Teknologi.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI Beijing Djauhari Oratmangun. [PAR]